Sentani, Nokenlive.com
Anda mungkin sudah tahu buah Nenas asli Papua, rasanya sangat manis dan segar, tapi bagaimana jika buah Nenas yang manis ini dipadu dengan rasa kopi yang pahit, bagi para pecinta kopi pasti terkejut dengan inovasi Ismael Walianggen, Putra asli Kabupaten Yalimo, yang sangat inspiratif menghadirkan minuman NAPI atau Nenas Kopi, sejenis minuman yang bahannya adalah campuran Nenas dan Kopi.
Langkah Ismael bearawal dari Ikatan Keluarga Malinwareg-Howursili yang berdiri di Distrik Apahapsili, Kabupaten Yalimo, dengan dibantu Dinas Perindagkop, Papua mereka menggagas Kafe Gerobak yang bertempat di Jalan Pasir, Sentani tepatnya di samping Gereja Advent.
Ismael menjelaskan bahwa Nenas adalah buah eksotis dan hanya ditumbuh di daerah tropis, rasa dan aroma yang khas sehingga nenas bisa di olah menjadi berbagai hidangan mulai dari kue, jus hingga masakan lainnya. Namun di kafe gerobak ini nenas tidak hanya diolah menjadi jus, tetapi sebagai pemanis pegganti gula pada secangkir kopi.
“Kami produksi sirup nenas untuk PON XX, PEPARNAS, Pasar Murah, SDM, Seni Budaya dan Ekspor Internasional kami memproduksi 2.528 botol baik itu selai maupun sirup”, ungkapnya kepada redaksi Nokenlive.com
Ismael lebih dahulu mengolah Nenas menjadi sirup seperti mencairkan gula guna menjadi campuran pada minuman, tentunya dengan resep dan racikan khusus, rasa sirup Nenas miliknya menjadi istimewa.
Dirinya mengaku memproduksi dua botol sirup dari satu buah nenas. ia berharap sirup nenas miliknya serta varian minuman nenas kopi ini dari tempat asalnya bisa dikenal luas.
Menyinggung terkait pasang-surut usaha dirinya tidak menampik bahwa apa yang dirintisnya tidak selalu berjalan mulus, “Kami juga mengalami hal yang sama jatuh bangun dalam usaha ini, terlebih kami memasuki pasar yang sudah ada kompetitor sebelumnya, tapi kami sangat optimis mampu mengarahkan bisnis ini kea rah yang lebih baik lagi”, tuturnya.
Ismael juga selama ini memasarkan sirup nenas-kopi melalui media sosial yang diakuinya sangat efektif.
Ide Nenas Kopi Ismael didapat usai dirinya mengikuti Pelatihan Barista, dirinya tidak menyangka bahwa inovasi minuman miliknya mendapatkan sambutan hangat dari para pecinta kopi.
“Satu cangkir dijual dengan harga 30 ribu rupiah setiap hari kisaran omzetnya dari 300 ribu hingga satu juta rupiah”, ucapnya mejelaskan
Ia berharap anak-anak mudah yalimo tidak malu untuk bisa memulai usaha, karena dunia usaha mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu anak-anak lainnya untuk terus kreatif dalam berinovasi.
“satu hal yang saya ingin sampaikan bahwa, potensi yang Tuhan sudah berikan di depan mata, namun karena kami sebagian besar punya gengsi dalam hal ini sulit untuk bekerja, jangan malas untuk mencoba, kita juga bisa sukses seperti orang lain”, katanya.
Dirinya berharap kedepan agar Pemerintah Kabupaten Yalimo bisa membantu anak-anak asli setempat untuk memiliki usaha dan membina mereka agar menjadi pengusaha yang sukses diberbagai bidang. (Arny Hisage)
Apa komentar anda ?