Jayapura, Nokenlive.com – Program inovasi untuk open data collect bagi penandaan untuk sistem penanaman pohon yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jayapura bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kebersihan setempat telah berlangsung lakukan sejak 2016.
Demikian pernyataan Kepala DLH dan Kebersihan Kota Jayapura Ir. Ketty Kailola, M.Si yang dikonfirmasi, Sabtu (4/5/2019).
“Jadi, sejalan dengan program dimaksud maka saat ini kami menargetkan sejumlah wilayah untuk ditanami,” terangnya.
Diantaranya, wilayah hutan Bhayangkara seluas 5 hektar yang menjadi target penanaman. Kemudian hutan Kampwolker bekerjasama dengan WWF, hutan Abe dan Bukit Organda.
“Untuk Bukit Organda harusnya target kita seluas 1 hektar tapi karena menyesuaikan dengan Hari Pattimura ke – 202 maka hanya dilakukan penanaman sebanyak 202 anakan pohon dari berbagai jenis,” urai Ketty.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga melakukan tagging untuk melihat perkembangan pertumbuhan dari penanaman pohon.
Lanjut Ketty, setelah dilakukan penanaman maka tiga enam bulan kedepan akan dilakukan pengecekan kembali apakah anakan pohon tersebut mati atau tetap bertumbuh.
“Tapi rata-rata seperti yang kami lakukan pada 2016 lalu, sekitar 60 persen berhasil dan kemudian dibuatkan laporan tertulis dalam bentuk peta digitasi yang diprint untuk disampaikan ke Wali Kota Jayapura terkait inovasi ini,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencemaran Lingkungan Mesalin Maimbu, di sela-sela melakukan penandaan (tagging) menjelaskan aplikasi yang diusung DLH dan Kebersihan Kota diperkenalkan oleh WWF untuk memonitoring pohon yang ditanam.
“Dan sejak 2016 kita sudah lakukan penanaman CSR dengan PT Pertamina Persero namun saat itu server database masih berada di WWF. Tetapi sejak 2017, Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan sudah memiliki server sendiri,” bebernya.
Karena itu, sejak 2017 telah dilakukan monitoring anakan pohon seluas 1 hektar di daerah Vuria yang merupakan CSR dengan PLN Jayapura, Kemudian di wilayah Bhayangkara dan Kloofkamp.
“Hasil monitoring, sekitar 60 persen pohon yang ditanam berhasil hidup namunya sisanya rusak sehingga akan kita lakukan penanaman kembali,” tandas Mesalin.
Pihaknya akan terus memantau pertumbuhan tanaman.
“Jika hidup kita monitoring dan yang tidak tumbuh, kita akan ganti dengan tanaman baru,” tukasnya.
(Arche)
Apa komentar anda ?