Jayapura, Nokenlive.com,- Meski tercatat mengalami penurunan sebesar 17,52 persen pada Juli 2018, namun nilai ekspor Papua justru meningkat secara kumulatif di periode Januari-Juli 2018 dibandingkan periode yang sama pada 2017.
Berdasarkan rilis yang diterima nokenlive.com dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, ekspor terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare, yaitu senilai US$ 326,36 juta atau 98,62 persen dari total ekspor Papua.
“Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Juli 2018 adalah senilai US$ 2.610,30 juta atau meningkat hingga 165,67 persen, dibandingkan total ekspor Januari-Juli 2017 yang senilai US$ 982,55 juta,” ujar Kepala BPS Provinsi Papua, Simon Sapary dalam rilis pertengahan bulan, Sabtu (18/08/2018).
Dijelaskan, ekspor biji tembaga dan konsentrat pada Juli 2018 senilai US$ 326,19 juta, ekspor kayu dan barang dari kayu senilai US$ 4,44 juta, dan ekspor Non Migas lainnya senilai US$ 0,29 juta.
“Nilai kumulatif ekspor golongan Biji Tembaga dan Konsentrat pada periode Januari-Juli 2018 bila dibandingkan dengan periode Januari-Juli 2017, mengalami peningkatan sebesar 191,63 persen atau naik US$ 1.672,22 juta,” jelasnya.
Sementara nilai kumulatif ekspor golongan Kayu dan Barang dari Kayu dan Non Migas lainnya mengalami penurunan masing-masing sebesar 29,60 persen atau turun US$ 26,18 juta dan 85,31 persen atau turun US$ 18,19 juta.
“Golongan Non Migas lainnya juga mengalami penurunan ekspor sebesar US$ 0,29 juta atau turun 171,26 persen. Adapun golongan Ikan dan Hewan Air lainnya pada Juli 2018 tidak tercatat adanya kegiatan ekspor,” ungkapnya.
Ditambahkan, ekspor ke enam negara utama pada Juli 2018 tercatat senilai US$ 296,69 juta atau menurun 25,16 persen dibanding nilai pada Juni 2018 yang sebesar US$ 396,41 juta. Sedangkan, ekspor ke negara lainnya pada Juli 2018 senilai US$ 34,23 juta atau mengalami peningkatan sebesar 615,07 persen dibanding Juni 2018. [Djaps]
Apa komentar anda ?