Jayawijaya, Nokenlive.Com – Hingga kini inflasi di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan masih tinggi atau berada pada angka 4,14 persen per September 2024. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 5,65 persen.
Dalam rangka pengendalian inflasi yang tinggi, pemerintah setempat melakukan berbagai upaya. Misalnya menyalurkan bantuan sembilan bahan pokok, menggelar pasar murah hingga menyalurkan bantuan dana sebesar Rp1,3 miliar pada Oktober 2024.
Bantuan dana Rp1,3 miliar diserahkan oleh Penjabat Bupati Jayawijaya Thony Mayor kepada tujuh kelompok usaha tani maupun peternak. Upaya pemerintah ini diharapkan menolong petani dan peternak menghadapi inflasi.
“Bantuan itu untuk menekan angka inflasi di Jayawijaya dan juga menekan angka kemiskinan ekstrim,” kata Thony Mayor di Jayawijaya.
Bupati Thony memastikan bantuan diserahkan kepada kelompok tani dan peternak yang benar-benar giat bekerja. Dari hasil survei kepada kelompok-kelompok ini, mereka layak mendapat dukungan.
Nilai bantuan tiap kelompok berbeda, berkisar antara Rp50 juta. Pemerintah akan menyalurkan lagi bantuan kepada masyarakat atau pelaku usaha yang benar-benar mau berusaha.
“Kami harap petani dan peternak lain lebih giat agar ke depannya pemerintah membantu mereka seperti yang kami lakukan,” ujarnya.
Sebelumnya pemerintah menyerahkan bantuan dana kemiskinan ekstrim untuk masyarakat sejumlah distrik. Penyerahan berlangsung di Kantor Bupati Jayawijaya.
Pertengahan tahun ini juga pemerintah menggelar kegiatan pasar murah. Pasar murah tidak hanya dilakukan di pusat kota, sebab dilakukan di distrik-distrik pinggiran seperti di Bolakme dan Distrik Asologaima.
Pasar murah sangat membantu masyarakat sebab mereka bisa memperoleh sembilan bahan pokok dengan harga yang terjangkau murah.
Misalnya beras 5 kilogram dijual Rp57 ribu, gula satu kilogram dijual Rp15 ribu, minyak goreng satu liter Rp12 ribu. Harga ini sangat murah dibanding membeli di luar pasar murah. Redaksi
Apa komentar anda ?