Jakarta, Nokenlive
Proyek IKN bukan sekedar pemindahan ibukota tetapi merupakan momentum penting yang akan menempatkan Indonesia di jalur menuju pencapaian visi besar pada tahun 2045. Hal tersebut terungkap dalam diskusi yang digelar FORSA-IKN pada Kamis 15 Agustus (15/08) di Sekretariat FORSA-IKN Jalan Pulo Raya IV Nomor 36 Jakarta Selatan.
Menurut Sekjen juga Pendiri FORSA-IKN pihaknya tidak hanya fokus pada aspek teknis pemindahan ibu kota, tetapi juga membuka ruang bagi kajian ilmiah dan terobosan untuk memastikan pembangunan ini bukan hanya sebuah relokasi administratif, tetapi juga menjadi titik besar pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia di masa depan. “Kita tidak hanya fokus pada persoalan teknis tapi kita ingin membuka ruang bagi diskusi dan kajian ilmiah agar hal ini menjadi perhatian bersama seluruh komponen bangsa”, paparnya.
Menurutnya Proyeksi ini mencerminkan keyakinan bahwa Indonesia akan mencapai status negara berpendapatan tinggi pada tahun 2038, sesuai dengan RPJPN 2025-2045 Bappenas.
Martin mengatakan bahwa Indonesia 2045 tidak hanya bercita-cita untuk menjadi kekuatan ekonomi global, tetapi juga berambisi menjadi negara yang resisten, sejahtera, inklusif, dan berkelanjutan. Visi ini berakar pada nilai-nilai “GOTONG ROYONG” dan “Bhinneka Tunggal Ika,” menekankan pentingnya kerja sama untuk kesejahteraan bersama dan merayakan persatuan dalam keberagaman.
FORSA-IKN percaya bahwa keberhasilan pembangunan IKN sangat bergantung pada peran aktif dari semua elemen masyarakat, termasuk individu, lembaga, institusi, pemerintah, dan sektor swasta. Dukungan tersebut sangat diharapkan untuk mempercepat proses pembangunan Ibu Kota Nusantara, yang diharapkan tidak hanya sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai simbol identitas nasional, kota berkelanjutan kelas dunia, dan motor penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.
“Momen ini akan menjadi kesempatan bagi publik untuk memahami lebih dalam tentang inisiatif ini dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam sejarah besar pembangunan IKN. FORSAIKN percaya bahwa kolaborasi antara semua pihak akan menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai kota yang tidak hanya modern dan berkelanjutan, tetapi juga berkelas dunia dan sarat dengan identitas budaya Indonesia,” pungkasnya. (R)
Apa komentar anda ?