Sentani, Nokenlive
Lintas 18 Partai Politik di Kabupaten Jayapura menduga adanya aliran dana APBD yang dipergunakan oleh salah satu oknum calon legislatif untuk membiayai permainan money politik di Dapil 3 Provinsi Papua. “Saya meminta agar Gakkumdu melaksanakan audit dana kampanye, karena sudah tidak masuk akal, ini dananya besar sekali, pertanyaannya uang dari mana,” ujar Kornelis Yanuaring dihadapan wartawan saat menggelar jumpa pers bersama terkait kecurangan yang dilakukan oleh oknum caleg tersebut pada Selasa 20 Februari di Hele Bhey Obhe, Sentani.
Menurutnya, kecurangan dalam bentuk money politik tidak saja merusak tatanan demokrasi, namun patut dicurigai ada aliran dana APBD yang disalahgunakan untuk memuluskan kecurangan tersebut. “Logikanya, kalau satu orang lima ratus ribu ditambah hape dikali jumlah suara yang begitu besar, belum lagi baliho dan lainnya yang tidak sesuai aturan, ini uang dari mana, kita menduga jangan sampai ada dana APBD yang disalahgunakan karena oknum tersebut ada yang keluarganya berlatar belakang pejabat, kita semua ingin tahu sumber dana besar itu darimana”, pungkasnya.
Ditempat yang sama, secara tegas Yulianus Dwaa, calon legislatif dari Partai Hanura juga meminta kepada Bawaslu untuk menganulir oknum caleg yang kedapatan menggunakan politik uang demi mendapatkan kursi. “Perhari ini laporan sudah masuk, secara tegas kami minta agar Bawaslu segera melakukan tindakan tegas menyelamatkan demokrasi sebelum tindakan diambil alih oleh rakyat, dan menjadi tidak terkendali”, ujarnya.
Dia meminta kepada Bawaslu dan Gakkumdu untuk melakukan penegakan hukum secara tegas bagi mereka yang bermain politik uang. “Kami minta agar oknum caleg yang merusak tatanan demokrasi untuk didiskualifikasi”, tegasnya.
Untuk diketahui Tokoh-tokoh Lintas 18 Partai ini menginginkan agar Pemilihan Umum menjadi ruang untuk memberikan pelajaran demokrasi yang sehat bagi masyarakat sehingga tidak boleh dirusak oleh oknum-oknum caleg yang tidak bertanggung jawab dan hanya menginginkan kekuasaan. (Fibra)
Apa komentar anda ?