Jayapura, Nokenlive.com
Jumat 16 Februari Tison Gire menghembuskan nafas terakhir di RSUD Puncak Jaya di Mulia. Sumber Medis di rumah sakit itu menjelaskan korban meninggal dunia akibat luka tembak yang dirawat sejak 14 Februari lalu.
Semua sumber aparat keamanan Puncak Jaya menutup fakta peristiwa ini. Beberapa sumber kepolisian yang dihubungi menyiratkan tidak adanya peristiwa itu. Ketika keluarga dihubungi mereka hanya menjelaskan singkat. “Tison sudah meninggal, nyawanya tak bisa ditolong walau pihak medis di RSUD sudah mengupayakan semaksimal mungkin, ” ujar Firme Gire salah seorang keluarga yang sempat dihubungi.
Dia menyesalkan kenapa penyelenggara dan pemerintahan Puncak Jaya tidak bisa menjamin keadilan demokrasi di sini. “Kenapa di Kabupaten lain Pemilu Papua aman-aman saja, kok di Puncak Jaya harus jatuh korban adik kami, ” ujar Firme menjelaskan keadaan yang dia fahami di Puncak Jaya. Menurutnya Bupati tampaknya mau membeking salah satu calon DPR RI.
“Bupati itu maunya apa, bilang sudah tidak usah tutup-tutupi kalau mau dukung calon DPR RI. Datang kemari bakar batu dengan masyarakat, lima tahun lalu juga kami kasih suara. Bukan dengan jalan jatuh korban begini. Kalau mau dukung caleg siapa bilang supaya tidak perlu harus jiwa melayang seperti ini. Terlalu mahal nyawa manusia untuk ditukar satu kursi di DPR RI, “ujarnya.
Latar belakang peristiwa menurut keterangan sumber terpercaya Nokenlive terkait politik Pemilu Legsilatif dimana bupati Puncak Jaya hendak memaksakan kehendaknya untuk suatu partai dan caleg tertentu dengan melibatkan oknum aparat keamanan. Hal ini yang membuat kerawanan karena dugan pleno paksa yang tidak sesuai dengan suara yang sudah ditentukan sesuai kesepakatan adat yang diakui KPU sebagai kearifan lokal. Upaya paksa untuk memenangkan satu caleg DPR RI dari partai penguasa selama ini lah yang menimbulkan ketegangan di lapangan. Yang berujung jatuhnya korban. Dalam sistem noken masyarakat adat membagi sesuai kearifannya tanpa paksaan. Bahkan menurut aturan baru polisi hanya boleh berjarak 100 meter dari tempat penentuan suara anehnya, menurut sumber justeru mereka berbaur dengan masyarakat.
Selama dua hari Tison Gire telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Mulia Kab. Puncak Jaya dengan perawatan prima yang semaksimal mungkin. Menurut keluarga 16 Februari 2024 Pukul 10.00 WIT, di RSUD Mulia Puncak Jaya Tison meninggal luka tembak. Dia setelah mendapatkan perawatan intensif namun tidak sempat tergolong.
Pemuda asal kampung Ibenime Distrik Ilu Puncak Jaya terkena tembakan dibagian pinggang tembus ke perut bagian kanan pada hari pencoblosan 14 Februari 2024. Sekitar Pukul 18.00 WIT, korban tiba di RSUD Mulia.
Korban langsung mendapatkan penanganan medis dan dimasukkan kedalam ruang perawatan.
Hari kedua, 15 Februari 2024, korban masih dalam perawatan maksimal namun dalam kondisi menurun kesadarannya. Diagnosa dokter rumah sakit menyatakan adanya luka bagian perut sebelah kanan tembus belakang. Mengakibatkan pendarahan akibat luka pada lambung dan ginjal.
Sorenya Tison dioperasi dan kondisi korban semakin menurun sehingga memerlukan transfusi darah
Namun sayang pada tanggal esok siang 16 Februari korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter Erwin di RSUD Mulia dengan diagnosa henti jantung, Dokter menyatakan Tison syok kurang darah, mengalami perdarahan di perut karena perutnya ada trauma.
Almarhum di bawa dengan menggunakan kendaraan ambulans RSUD Mulia dan didampingi keluarga dengan menggunakan 1 unit kendaraan Estrada Triton menuju kampung Ibenime Distrik Ilu Puncak Jaya. (SAT)
Sumber : Data Lapangan
Apa komentar anda ?