Jayapura, Nokenlive.com
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua, Frits Ramandey seruhkan agar menghentikan kekerasan diatas tanah Papua, yang didasari oleh thema; “Berkebudayaan dan Berkemanusiaan”.
Kata Frits Ramandey, orang yang berkebudayaan akan melestarikan sebuah lingkungan sosial dan nilai yang terkandung didalamnya.
“Dan orang yang berkemanusiaan akan menghormati sebuah nilai kemanusian,” tutur Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, melalui keterangan pers dikantor Komnas HAM Perwakilan Papua, Sabtu, (10/12/22).
Lebihlanjut kata Ramandey, dari tema diatas kami usung sebagai wujud implementasi peringatan hari Hak Asasi Manusia se dunia tahun 2022, yaitu hentikan segala bentuk tindak kekerasan diatas Tanah Papua.
Frits Ramandey menjelaskan, tahun ini sebanyak delapan kasus yang dilaporkan dan telah dilakukan investigasi oleh pihak Komnas HAM Papua terkait dengan kasus pelanggaran HAM di Papua.
“Rata-rata kasusnya melibatkan masyarakat sipil dan oknum anggota TNI/Polri,” singkatnya.
Oleh karena itu, kata Frits Ramandey ini menjadi catatan pihak Komnas HAM Papua selama tahun ini.
Sementara itu, rangka hari HAM Sedunia kali ini, pimpinan dan staf Komnas HAM Papua melaksanakan ziarah ke tugu penculikan dan pembunuhan tokoh Papua Barat Theis Hiyo Rluai di tanjakan Entrop Jayapura Selatan, dan ke taman makam pahlawan di Waena, Distrik Heram, kota Jayapura.
Disinggung terkait pemekaran daerah otonom baru di Papua, apa ini akan mengurangi masalah tindak kekerasan di tanah Papua, Frits Ramandey menyampaikan, sebelum adanya pemekaran daerah otonom baru di Papua masalah kekerasan di Papua meningkat.
Oleh karenanya, Frits me warning (mengingatkan) jangan sampai dengan banyak provinsi di Papua membuat angka kekerasan di Papua tambah banyak.
Bahkan lebih brutal lagi kejadian tindak kekerasan di tanah Papua, khususnya pada beberapa daerah otonom baru.
“Kami berharap tidak ada kekerasan lagi, dan meminta seluruh komponen ikut menyeruhkan tanah Papua sebagai tanah damai dari kawasan timur Indonesia,” tutup Frits Ramandey.(ANDIKA PAMAN)
Apa komentar anda ?