Biak, Nokenlive.com
Kabupaten Biak Numfor ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan konferensi besar solidaritas perempuan Papua (SPP) yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2023.
Sebagai penyelenggara konferensi besar SPP, pengurus SPP langsung bergerak membentuk panitia konferensi besar SPP bertempat di Aidoram, Biak Numfor.
Koordinator tim kerja konfrensi SPP wilayah Saireri, Pineke Wanma mengatakan sangat bangga dan berterimakasih karena telah diberikan kepercayaan kabupaten Biak Numfor sebagai tuang rumah konfrensi SPP se Tanah Papua.
“Ya, benar, pada pleno tanggal 4 di Harapan, kabupaten Jayapura, kami kabupaten Biak Numfor ditunjuk sebagai tuan rumah konferensi besar solidaritas perempuan Papua,” jelas koordinator tim kerja konfrensi SPP wilayah Saireri, Pineke Wanma saat diwawancarai wartawan nokenlive.com usai rapat pembentukan dan pelantikan panitia Konferensi besar solidaritas perempuan Papua belum lama ini.
“Kita patut mengucap syukur kepada Tuhan, karena telah diberikan kepercayaan,” singkat Pineke.
Pineke Wanma mengatakan, saat ditunjuk pada pleno di Sentani, kabupaten Jayapura, sebagai koordinator tim kerja wilayah Saireri dirinya percaya dibawah pimpinan mama Mien Yawan Weyai, salah satu perempuan hebat Papua, pasti diberkati Tuhan.
Pineke Wanma penjelaskan, untuk tanggal pelaksanaannya akan putuskan bersama. “Yang pasti pelaksanaan konfrensi SPP bulan Juli 2023 mendatang, dan kami Biak sebagai tuan rumah siap 100 persen,’’ jelasnya.’
Agar kegiatan berjalan dengan baik, ia mengajak agar sama sama bergumul, lewat konferensi tahun 2023 kita bangkit dari Biak, saya percaya bahwa Tuhan berkati.
Sementara itu, dewan pembina solidaritas perempuan Papua, Mien Yawan Weyai mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah mengumpulkan semua perempuan perempuan Papua yang punya pikiran pikiran cerdas dan kompeten dari semua wilayah adat di tanah Papua.
“Bukan soal kuantitas, tetapi bagaimana menampilkan kualitasnya karena dalam konferensi perempuan Papua nanti, perempuan perempuan Papua akan datang dari berbagai wilayah adat untuk berbicara dan mengevaluasi kepengurusan yang lalu dan menyusun program yang kemudian akan dibawa dalam rapat-rapat kerja,” kata Mien Yawan Weyai.
Menurut Mien Yawan Weyai setiap wilayah akan datang dengan berbagai potensi dan karakteristiknya, bagaimana perempuan Papua berbicara untuk mengedepankan segala hal yang ada, keberpihakan baik itu dari sisi kesehatan, pendidikan, ekonomi, Hukum dan Ham.
“SPP bukan organisasi kecil. SPP Membutuhkan bagaimana memobilisasi perempuan perempuan Papua yang berkompeten, cerdas dan memiliki pikiran pikiran brillian untuk membawa SPP kedepan dalam situasi politik yang sedang kita hadapi,” jelasnya.
Arah organisasi SPP, kata Mien Yawan Weyai jelas bagi generasi kita, berpijakpun jelas, dengan tidak sepenuhnya menggantungkan diri kepada pemerintah tetapi bagaimana perempuan menggali potensi untuk memberdayakan diri dan mampu mengurus diri dan juga mengedepankan kelebihan dan kehebatan perempuan Papua sebagai pemilik negri ini.
Mien Yawan Weyai minta pengurus solidaritas perempuan Papua Pusat segera membuat surat penunjukan agar menjadi dasar bagi SPP wilayah Saireri khususnya Biak sebagai tuan rumah konferensi SPP Tahun 2023 untuk menindaklanjuti penunjukan tersebut dalam pembentukan panitia.
Sehingga apa yang menjadi arahan, apa yang menjadi sasaran, melalui konferensi ini didalamnya juga akan membentuk atau melakukan pemilihan pengurus baru untuk periode berikut.
Mien Yawan Weyai berharap melalui kegiatan konferensi nanti, semua tahu bahwa SPP di Biak juga solid, melihat situasi dan kondisi politik yang ada.
“Untuk konferensi nanti, perempuan perempuan Papua akan berbicara tentang siapa dirinya dan dimana dia berpijak, apa yang harus dia lakukan atas dirinya dengan tanah, manusia yang masih tersisa,” tutupnya.
Hadir dalam rapat tersebut, Fetdinand Okoseray, sebagai tenaga ahli SPP, Yan Piet Yarangga, Mananwir Beba, dewan pembina SPP, Mien Yawan Weyai koordinator wilayah II Saireri, Pineke Wanma sebagai pengurus SPP Supiori, Medzke Padwa koordinator wilayah III Domberay.(LISA R)
Apa komentar anda ?