Jayapura, Nokenlive.com – Ketua Tim Pemenang Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Yalimo, Lakius Peyon – Nahum Mabel (LA-HUM) pada Pilkada serentak tahun 2020, menghimbau kepada seluruh masyarakat Yalimo diharapkan tetap tenang, jangan memancing situasi atau keadaan di Elelim pada Kamis (01/juli/2021).
Ketua Tim pasangan calon nomor urut 2, Alexander Walilo menjelaskan bahwa, sesuai dengan putusan Mahkahmah Konstitusi (MK), kami harus terima karena itu keputusan tertinggi dan keputusan mutlak, sehingga semua tokoh dan masyarakat Yalimo harus menerima keputusan itu.
“ Pilkada serentak di seluruh Indonesia 2020, kami di Kabupaten Yalimo Provinsi Papua ada dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, yakni nomor urut 1 Er-Jhon dan nomor urut 2 La-Hum. Tetapi sampai dengan hari ini, belum ada keputusan sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih di Kabupaten Yalimo.” Katanya.
Alexander menjelaskan, Mahkahmah Konstitusi memutuskan bahwa, dilaksanakan Pemilihan Suara Ulang (PSU) di 5 Distrik Kabupaten Yalimo, tidak ada pemenang sebagai Bupati dan Wakil Bupati Yalimo. Tetapi lakukan anarkis sampai dengan mengorbankan pemerintah dan masyarakat, hal ini siapa yang akan dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, semua masyarakat harus memahami dan mengerti bahwa keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) adalah PSU di 5 Distrik, Kabupaten Yalimo.
Menurutnya, semua masyarakat pendukung nomor urut 2 diharapkan mohon tenang, jangan terpancing situasi atau keadaan yang ada di Yalimo. Karena MK (Mahkamah Konstitusi) memutuskan bukan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, tetapi keputusannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 5 Distrik, Kabupaten Yalimo.
Semua masyarakat Yalimo 5 Distrik mohon tenang dan bersabar, kami fokus pada Pemilihan Suara Ulang (PSU) dan selanjutnya kami akan mengikuti proses tahapan dan jadwal KPU (Komisi Pemilihan Umum) Yalimo.
Diharapkan kepada pihak keamanan dalam hal ini TNI dan Polri yang bertugas di Kabupaten Yalimo, dimohon agar menangani hal ini serius dan pelakunya segera diproses sesuai dengan jalur hukum, karena hal ini banyak merugikan pemerintah maupun masyarakat Yalimo, tegasnya.’’ (NL)
Arny Hisage
Apa komentar anda ?