Jayapura, Nokenlive.com – Penjabat sementara (Pjs) Bupati Keerom, Papua, Ridwan Rumasukun mengecek pelayanan publik bagi warganya melalui inspeksi mendadak (Sidak), pada beberapa distrik terpencil di Kabupaten Keerom.
Kantor distrik dan puskesmas di beberapa wilayah yang dikunjungi Pjs Bupati Keerom, Ridwan Rumasukun bersama rombongan yakni Senggi, Web, Waris dan Yaffi.
“Selama ini hanya dengar saja tapi belum pernah melihat langsung, karena itu sebagai pejabat sekalian meninjau distrik dan melihat masyarakat yang ada,” kata Ridwan di Jayapura, Rabu (14/10/2020).
Menurut Ridwan, tidak hanya meninjau namun juga bersilaturahim dengan masyarakat yang ada di distrik – distrik.
“Mungkin tidak semua distrik bisa dilihat, yang bisa kami dapat berapa, itu yang disinggahi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam kunjungan kerja yang dilakukannya, tidak ada pertemuan khusus karena sifatnya hanya Sidak dan mengecek kondisi pelayanan publik yang berlangsung
“Namun saya mengapresiasi tenaga medis di Puskesmas Senggi, Distrik Senggi. Karena meskipun berada di wilayah yang terpencil, namun tetap melaksanakan pelayanan secara maksimal,” katanya lagi.
Dia menambahkan, pihaknya akan melihat dulu seperti apa pelayanan publik seperti puskesmas, lalu jika sekolah dibuka jalan atau tidak, ini juga untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah hadir.
“Jika misalnya pelayanan kesehatan jalan bagus, maka patut disyukuri, namun jika tidak bagus, masalahnya apa, apa yang bisa dibantu, sebagai Bupati akan cari jalan keluarnya,” katanya.
(NL/ANT)
Anggota DPR Yan Mandenas Bertemu Wakapolda Papua Bahas Isu Kekinian
Jayapura, Nokenlive.com – Anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas bertemu dengan Wakapolda Papua, Brigjen Pol Mathius Fakhiri, di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Rabu (14/10/2020) siang, untuk membahas soal isu kekinian seperti kekerasan di Intan Jaya dan isu usai penetapan UU Omnibus Law di Bumi Cenderawasih, sebutan lain Provinsi Papua.
“Kunjungan saya ke Papua dalam massa reses ini, ingin mengetahui sejumlah isu yang lagi hangat dibahas oleh Pemerintah Pusat, khususnya yang terjadi di Papua,” kata Yan Mandenas kepada wartawan di Jayapura, usai pertemuan.
Anggota Fraksi Partai Gerindra itu mempertanyakan isu yang berkembang di Tanah Papua, terkait adanya penolakan usai ditetapkannya UU Omnibus Law Cipta Kerja.
“Bukan hanya itu, saya juga sempat mempertanyakan perkembangan penanganan COVID di Papua, usai ditetapkannya era new normal. Kan pelaksanaan implementasi dari new normal, di dalamnya ada aparat penegak hukum,” katanya.
Hal yang paling penting dibahas oleh Yan Mandenas, terkait kebijakan aparat keamanan dalam menciptakan rasa aman dan kondusif secara menyeluruh di Tanah Papua.
“Tadi khusus Intan Jaya dan Nduga sempat kita bahas, apalagi Wakapolda juga langsung ke Intan Jaya, dalam menyikapi sejumlah aksi teror yang dilakukan oleh kelompok masyarakat di sana,” kata mantan legistlator Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) itu pula.
Yan Mandenas juga menitip pesan kepada Wakapolda agar penanganan khusus konflik dilakukan secara sinergis, antara TNI dan Polri serta melibatkan Pemerintah Daerah setempat.
“Tugas pokok TNI dan Polri adalah mendukung Pemerintah Daerah untuk melakukan pembinaan terhadap masyarakat, agar tercipta rasa aman, nyaman dan kondusif,” katanya lagi.
Yan Mandenas yang membidangi pertahanan, luar negeri, kominfo dan intelijen dari daerah pemilihan Papua itu menambahkan penyelesaian konflik – konflik yang terjadi di Bumi Cenderawasih tak hanya ditangani oleh aparat keamanan, melainkan harus melibatkan langsung Pemerintah Daerah, agar pelaksanaan penanganan konflik lebih mudah diselesaikan.
“Khusus di Intan Jaya dan Nduga, kita harapkan segera terselesaikan. Pelaku – pelaku kriminal harus ditangkap dan diproses hukum sesuai dengan perbuatan mereka, sehingga masyarakat bisa kembali hidup aman dan tenteram serta pemerintahan bisa berjalan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya pula.
(NL/ANT)
Anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas (kiri) bertemu dengan Wakapolda Papua, Brigjen Pol Mathius Fakhiri, di Kota Jayapura, Papua, Rabu (14/10/2020). (ANT)
Apa komentar anda ?