Jayapura, Nokenlive.com – sidang klasis sudah merupakan agenda tahunan. Bagi Gereja Kristen injili di tanah Papua.
Khusus di Kota Jayapura, pada Klasis Port Numbay tepat di Jemaat GKI Petra Bucend II Entrop mulai melakukan pembahasan dan mengevaluasi program selama satu tahun melalui sidang jemaat ke – XXVII yang berlangsung di gedung gereja setempat, Jumat (30/11/2018).
Sidang jemaat tersebut berlangsung di bawah sorotan tema “Datanglah Kerajaan-Mu”.
Wali Kota DR. Benhur Tomi Mano, MM dalam sambutannya mengharapkan seluruh peserta sidang agar jadikan momen tersebut sebagai ajang merencanakan dan memperbaiki program yang belum berhasil.
“Jangan forum ini di jadikan sebagai tempat untuk menunjukkan egoisme masing-masing,” imbuhnya.
Dikatakan Wali Kota, agenda sidang jemaat adalah berupa pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program pelayanan serta anggaran dan belanja Jemaat tahun 2018.
Kemudian, merumuskan dan menyusun program pelayanan anggaran pendapatan dan belanja jemaat di tahun 2019.
Ini juga sejalan dengan visi Pemerintah setempat mewujudkan Kota Jayapura yang beriman sehingga menjadi prasyarat bagi kelancaran dan kelangsungan pembangunan suatu daerah yang aman dan damai.
“Saya mengharapkan agar tujuan dalam sidang ini adalah bersama-sama membangun kehidupan yang memiliki persekutuan, kesaksian dan pelayanan,” harapnya.
Hal ini juga sebagai wujud nyata keberadaan warga jemaat yang ada di Klasis GKI Port Numbay, sebagai orang-orang yang percaya, dan terpanggil sebagai yang terpilih untuk menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam bentuk perdamaian.
“Saya berpesan pada moment ini peserta sidang harus mengevaluasi program – program selama 1 tahun yang lalu , sehingga menjadi acuan dalam merumuskan dan menyusun program pelayanan yang lebih baik yang konstruktif dan inovatif.Sehingga diharapkan dapat bersinergi dengan Pemerintah Kota Jayapura demi kemuliaan nama Tuhan,” tukasnya.
Diegaskan pula, Jayapura adalah kota yang majemuk sehingga harus terbangun kesadaran di benak jemaat tentang arti penting dari toleransi dan kerukunan di atas negeri ini.
“Kita pun dapat menyebutkan Bhinneka Tunggal Ika di negeri matahari terbit tanah Port Numbay. Perbedaan harus menjadi kekuatan di kota Jayapura dan bukan perpecahan,” tukasnya.
Anggota Badan Pekerja Klasis Rayon C Klasis GKI Port Numbay, Pnt. Dr .Yusak E. Reba, SH, MH dalam sambutannya juga menegaskan tujuan Sidang Jemaat ke XXVII ini untuk mengevaluasi program pelayanan yang sudah ditetapkan pada 2018.
“Dan kita akan menggumuli secara bersama-sama program pelayanan dalam jemaat yang akan berlangsung pada 2019 serta membahas program program pelayanan, tetapi juga evaluasi terhadap pelaksanaan program-program Jemaat di 2018,” tegasnya.
Ketua Panitia, Selly Vero Tandipayung melaporkan, untuk peserta sidang melibatkan semua unsur jemaat dan 9 sektor baik dari Wijk Yudea hingga Bukti Zaitun, juga unsur persekutuan wanita, PAM, PAR, para Pengasuh dan PKB.
Pihaknya berharap sidang jemaat bisa berjalan dengan baik dan dapat melahirkan program kerja yang lebih baik di 2019.
Sebagai pembukaan Pnt Dr .Yusak E.Reba.SH.MH menyerahkan palu sidang kepada Ketua Majelis Jemaat Pdt. Nani Pay, S.Th.
(Arc)
Apa komentar anda ?