Jayapura, Nokenlive.com,- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua menegaskan jika melonjaknya nilai tukar dolar terhadap rupiah yang menyentuh angka Rp 14,847 tidak mempengaruhi perekonomian di wilayah Papua.
Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Fauzan, Jumat (14/09/18).
“Kalau kita melihat dari neraca perdagangan, untuk Papua neraca perdagangannya surplus lebih banyak melakukan ekspor dari pada impor. Sehingga ini membuat nilai tukar rupiah kita tetap terjaga,” ujarnya.
Ia menjelaskan, mengenai utang luar negeri masih terbilang cukup kecil, yang hanya sekitar 0,74 persen dari total pinjaman luar negeri. Sedangkan dari sisi perbankannya menyentuh 3,9 persen dan dari sisi kreditnya hanya sekitar 0,1 persen.
“Jadi secara ekonomi, melonjaknya nilai tukar Dolar terhadap rupiah tidak terlalu berdampak untuk wilyah papua,” kata Fauzan.
Ia mengimbau, dengan kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah ini masyarakat di Papua tidak perlu khawatir, sebab menurutnya BI selalu memantau dan menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah.
“Ada beberapa faktor sederhana untuk mencegah melemahnya rupiah, yang pertama adalah mengurangi belanja terhadap barang impor, tetapi lebih berbelanja bahan-bahan lokal itu akan sangat membantu menjaga nilai tukar rupiah kita. Atau mungkin bagi masyarakat yang memiliki dolar bisa secepatnya tukar ke rupiah, dan yang terakhir jangan sering berlibur ke luar negeri, bukan kami melarang tetapi ini demi menjaga kestabilan nilai tukar rupiah,” tandasnya. [Djaps]
Apa komentar anda ?