Jayapura, Nokenlive.com,- Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar kegiatan Lomba Cipta Menu B2SH atau beragam bergizi seimbang berbasis sumber daya pangan lokal, yang digelar di Hotel Sahid, Kamis (06/09/18).
Kegiatan lomba tersebut di gelar dalam rangka meningkatkan potensi kuliner khas Papua yang bergizi dan sehat yang melibatkan peserta yang berasal dari dunia perhotelan, perbankan, instansi terkait, kafe-kafe dan penggiat kuliner sagu dan kopi Papua, dari 12 Kabupaten Kota di Provinsi Papua.
Para peserta tersebut merupakan pemenang yang menjadi juara di tingkat kabupaten kota, dan bagi yang berhasil menjadi juara pertama dalam kegiatan lomba tingkat Provinsi tersebut akan mewakili Papua di ajang yang sama di tingkat nasional, yang akan digelar tahun depan.
“Kita melihat bahwa sagu dan kopi mempunyai potensi yang sangat besar juga dapat dijadikan salah satu pilihan bisnis yang menjanjikan saat ini di Papua. Karena kita tahu bahwa Papua ini merupakan potensi sagu terbesar di Indonesia dengan lahan sagu 4,7 juta hektar. Dan kopi Papua juga memiliki keunggulan yang luar biasa. Dimana daerah penghasil kopi diatas 1.700 MDPL itu hanya ada di Papua,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua, Roberth Edy Purwoko.
Selain kegiatan lomba cipta menu, Dinas Ketahanan Pangan juga menggelar Talk Show tentang bagaimana sagu dan kopi Papua dapat memberikan peningkatan ekonomis atau sumber daya ekonomi baru masyarakat Papua. Dengan melibatkan sejumlah narasumber dari Badan Litbang, Kepala BI Papua, Ketua PHRI, Pemerhati kuliner sagu Papua, dan akademisi yang merangkap sebagai penemu atau penggagas rekayasa tepat guna pengolahan sagu dan kopi Papua.
Lewat kegiatan tersebut, Purwoko berharap dapat menumbuh kembangkan bahan panganan lokal di Papua, sehingga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Papua. Juga dapat menjadi rujukan bagi pihak restoran dan perhotelan di Papua untuk turut menghidangkan jenis panganan lokal dalam daftar menu.
“Jadi yang kita harapkan menu-menu tersebut dapat dimasukkan dalam daftar menu hotel maupun restoran. Memang dalam lomba cipta menu ini bisa diterapkan dulu dalam keluarga baru bisa untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” jelasnya.
Sementara itu, dengan kegiatan tersebut pemerintah juga menggalakkan kepada masyarakat agar mengembangkan rumah pangan lestari, dimana kebutuhan bahan-bahan yang dari hutan bisa ditanam di pekarangan sendiri, dan ikut dibudidayakan oleh masyarakat di Papua.
“Kalau ini kita fokus kepada bagaimana generasi emas Papua itu bisa kita wujudkan mulai dari keluarga. Kalau ada kelebihan dari hasil pengolahan itu baru kita kembangkan. Basis ini sangat mendasar mulai dari keluarga,” tandasnya. [Djaps]
Apa komentar anda ?