Jayapura, Nokenlive.com – Bulan ini menjadi bulan yang penuh kesibukan bagi para pelajar di seluruh Indonesia baik yang hendak mendaftar masuk sekolah mulai jenjang SD, SMP hingga jenjang SMA/SMK atau sederajat .
Fakta ini pun terpantau di Kota Jayapura, ibukota Provinsi Papua di mana anak-anak pada sejumlah kawasan di wilayah itu mulai disibukkan mencari sekolah favorit yang akan menjadi tempat mereka menimba ilmu.
Tak ketinggalan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Jayapura turut diserbu para orang tua (ortu) murid.
Menyusul, sejumlah persyaratan yang diminta sekolah bagi siswa baru seperti wajib melengkapi berkas pendaftaran dengan Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran yang dilegalisir oleh dinas dimaksud.
Pantauan media ini, Senin (2/7/2018) ratusan ortu murid mendatangi kantor Wali Kota Jayapura.
Pasalnya, kantor Dispendukcapil yang menjadi tujuan mereka berada di lokasi yang sama.
Kepala Dispenducapil setempat, Merlan S. Uloli, saat ditemuidi ruang kerjanya mengakui kedatangan para ortu murid untuk melegalisir akte kelahiran dan kartu keluarga sebagai persyaratan dari sekolah baik SD, SMP dan SMA sesuai rayon masing-masing.
“Untuk masuk sekolah di tahun ajaran baru, salah satu persyaratan adalah Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran harus dilegalisir,” terang dia.
Diakui Merlan, pada hari pertama masuk kerja ini masyarakat terlihat berbondong-bondong datang , padahal kebutuhan seperti ini oleh pihaknya telah disampaikan jauh-jauh hari.
“Bahkan saat libur Lebaran yang cukup lama kami tetap membuka pelayanan, namun rupanya tidak disikapi secara baik oleh para orang tua. Makanya saat mendesak seperti ini baru mereka berbondong-bondong ke Dispendukcapil,” akuinya.
Akibatnya, terjadi antrian panjang sehingga di ruang utama pengurusan dokumen bahkan di tempat legalisir terlihat penuh sesak.
Menyikapi hal itu, Merlan berharap masyarakat sudah harus tanggap sejak awal terhadap kebutuhan anak-anak mereka sehingga jauh-jauh hari sudah langsung mengurusinya.
Pihaknya tidak menginginkan masyarakat terlalu lama mengantri saat mengurus kebutuhan anak-anak mereka.
“Saya selaku pimpinan di sini selalu berusaha menghindarkan masyarakat dari ketidaknyamanan saat mendapat pelayanan dari petugas di Dispendukcapil,” tukasnya. (Arc)
Apa komentar anda ?