Jayapura, Nokenlive.com – Tingkat pelanggaran atau tindak kejahatan di perairan Papua yang merupakan wilayah hukum Lantamal X Jayapura mulai menurun, dan hal itu merupakan dampak signifikan dari digelarnya operasi (patroli) rutin selama 1×24 jam.
“Kami berhasil menekan angka pelanggaran di laut khususnya soal penyelundupan narkoba berupa ganja,” ujar Wakil Komandan Lantamal X Jayapura Kolonel Laut (P) Antonius Girisiwa di Sentani, Rabu (20/6/2018).
Antonius menjelaskan pergerakan para penyelundup wilayah perairan bagian timur dan barat sangat berbeda. Ia menegaskan bahwa khusus wilayah timur, para penyelundup narkoba jenis shabu memiliki akses yang sangat kecil, bahkan tidak ada.
“Biasanya penyelundup ini (shabu) dari Cina, tapi untuk masuk ke sini susah karena mereka tidak ada akses,” terangnya.
Sementara di perairan timur, khususnya wilayah kerja Lantamal X Jayapura, narkoba jenis ganja sangat mudah masuk karena penyelundup memanfaatkan kerabatnya yang tinggal di wilayah perbatasan atau sekitar Kota Jayapura.
“Merek beruntung karena merasa masih satu rumpun, satu daratan, jadi hal inilah yang dimafaatkan masyarakat PNG untuk mengirim ganja yang sudah dikeringkan untuk dijual di Jayapura,” akunya.
Setelah mengetahui kondisi demikian, Lantamal X Jayapura langsung mengantisipasinya dengan mendirikan Pos Angkatan Laut (Posal) mulai dari wilayah Skouw hingga kawasan pesisir lainnya, untuk memantau pergerakan orang-orang yang datang membawa barang haram tersebut.
“Kami bersyukur karena Pak Wali Kota Jayapura sudah siap untuk memindahkan Posal ke tempat yang lebih depan, sehingga mereka yang pelintas batas dari seberan (PNG) punya rasa kekuatiran dan takut”.
” Tapi walaupun posnya tidak dimajukan sekalipun, kami setiap hari melakukan patroli. Hanya saja kami keterbatasan armada, tetapi itu bukan kendala, dan kami tetap memaksimalkan yang ada untuk menegakkan kedaulatan NKRI di wilayah perairan ini,” pungkasnya. (Hye)
Apa komentar anda ?