Biak, Nokenlive – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua kini fokus pada 6 daerah di wilayah itu yang dinilai rawan peredaran narkoba.
Masing-masing, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Mimika, Jayawijaya, Merauke dan Nabire.
“Ke enam daerah ini dinilai berpotensi menjadi sarang peredaran narkoba dengan kuantitas yang tinggi,” ungkap Kepala BNN Provinsi Papua, Brigjen Pol Drs. Abdul Kadir dalam pernyataannya pekan kemarin.
Sementara itu, untuk pengguna narkoba yang telah terungkap hingga saat ini sebagian besar didominasi anak-anak remaja dan berusia produktif.
Dirincikan, BNN Papua mencatat di sepanjang tahun 2017 sebanyak 342 pengguna narkoba yang direhabilitasi, baik di Kota Jayapura, Makassar dan Lido Bogor.
“Sebagian besar menjalani rawat jalan dan sisanya rawat inap,” rincinya seraya menambahkan bahwa hingga saat ini, Papua belum memiliki balai rehabilitasi.
Selain BNNP Papua sendiri, pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa Puskesmas di Kota Jayapura, RS Bhayangkara dan RS Jiwa Abepura.
Dan para pengguna yang direhabilitisi ada sebagian besar yang menjalani rawat jalan sedangkan rawat inap sebanyak tiga orang.
“Karena itu, kita berharap agar Provinsi Papua segera memiliki fasilitas rehabilitasi pengguna narkoba sehingga penanganannya akan lebih optimal,” harapnya.
Selain itu, menurut data yang di himpun oleh BNN Provinsi Papua di tahun 2017 di Papua ada 321 kasus dengan tersangka mencapai lebih 340 dan 60 persen adalah yang berusia produktif antara 15-30 tahun.
“Untuk Kabupaten Biak Numfor sendiri disebutkan bahwa dari segi kuantitas masih minim namun memiliki potensi peluang masuknya narkoba,” tandasnya saat melakukan kunjungan silaturahmi bersama Kapolres Biak Numfor serta para pejabat setempat, pekan kemarin.
(RR)
Apa komentar anda ?