Jayapura, Nokenlive – Rezeki tidak bisa diduga, karena bagian itu merupakan kewenangan Tuhan bahkan hidup dan profesi seseorang pun sudah menjadi takdir Sang Pencipta.
Seperti yang dialami salah satu pedagang pinang di Pasar Sentral Hamadi, Kota Jayapura, Hamsiah yang selama setahun belakangan ini mengalami peningkatan dari hasil penjualan barang dagangan berupa pinang.
Menurut penuturannya kepada Nokenlive, pinang yang dijajakan merupakan hasil pembelian di Arso, Distrik Muara Tami dari petani setempat dengan harga berkisar Rp150 – 300 ribu per satu karung seukuran 25 Kg.
“Jadi tawaran harga tergantung kualitas pinang,” tuturnya saat ditemui di pasar sentral Hamadi, Selasa (1/5/2018).
Wanita asal Buton ini mengakui, untuk saat ini stok buah pinang terlampau banyak, sehingga harganya menjadi murah.
“Namun jika harga lagi mahal maka bisa terjual hingga Rp1 juta pers satu karung ukuran 25 kilogram,” sambungnya.
Sementara penjual pinang lainnya, Imran mengakui dirinya menjajakan satu tumpuk pinang seharga Rp 50 ribu.
Tetapi jika sedang mahal maka harga bisa mencapai Rp100 – 150 ribu per tumpuk tergantung kualitas pinang.
“Sekarang lagi murah, buah pinang banyak dan harganya murah. Satu karung saya bisa habiskan dua atau tiga hari. Kalau stok pinang lagi kurang maka satu hari bisa habis satu karung. Yang penting asal tidak rugi, kembali modal tidak apa-apa,” akuinya.
Selain buah pinang, harga jual sirih terpantau juga belum mengalami kenaikan. Satu kantong plastik berukuran besar dijual dengan harga Rp250 ribu.
Rata-rata pedagang di pasar setempat menjual Rp40 ribu per satu tumpuk.
“Kalau lagi ramai, satu kantung cepat habis. Kalau tidak, saya bawa pulang untuk di jual besoknya lagi. Sirih murah karena lagi banyak,” tukas Imran.
(Ihm)
Apa komentar anda ?