Nabire, Nokenlive — Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa bersama delapan Bupati yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Daerah se-Papua Tengah menyatakan komitmennya untuk menyukseskan perayaan besar Gereja Katolik: Tahbisan Uskup Timika, Bernard Baru, OSA, yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Mei 2025.
Pernyataan dukungan penuh ini disampaikan langsung oleh Ketua Asosiasi Bupati Papua Tengah sekaligus Bupati Deiyai, Melkianus Mote, usai rapat koordinasi bersama Gubernur dan enam Bupati lainnya di ruang kerja Gubernur Papua Tengah di Nabire, Jumat malam (25/4/2025).
“Kami semua, Pak Gubernur dan delapan Bupati sepakat satu suara untuk menyukseskan tahbisan ini. Ini bukan sekadar acara keagamaan, tetapi momentum penting bagi umat Katolik dan masyarakat Papua secara keseluruhan,” ujar Mote.

Dukungan itu tak sebatas seremonial. Para Bupati akan turut berkontribusi langsung baik secara finansial maupun logistik. Mereka juga ditunjuk sebagai koordinator umat dari kabupaten masing-masing, bertanggung jawab atas akomodasi dan transportasi ribuan umat menuju Timika.
“Nanti masing-masing Bupati akan bertanggung jawab terhadap umat yang akan berangkat ke Timika, tentu dengan mekanisme dan syarat tertentu,” jelas Mote.
Sementara itu, Ketua Panitia Tahbisan Uskup sekaligus Bupati Mimika, Johannes Retop, menyampaikan apresiasi atas kekompakan dan solidaritas para kepala daerah se-Papua Tengah.
“Luar biasa. Terima kasih untuk Pak Gubernur yang menyatukan visi ini dan kepada Pak Mote selaku Ketua Asosiasi. Ini semangat persatuan dan kebangkitan iman kita semua,” ungkap Retop.
Retop memprediksi ribuan orang dari seluruh pelosok Indonesia, bahkan tamu dari luar negeri akan hadir dalam acara ini. Sekitar 40 Uskup dijadwalkan hadir, termasuk dari PNG, Fiji, dan Solomon Islands.
“Kami imbau masyarakat Mimika sebagai tuan rumah untuk menjaga ketenangan, kedamaian, dan memberi sambutan terbaik bagi tamu-tamu kita,” ujar Retop.
Gubernur Meki Nawipa menegaskan, tahbisan ini adalah momentum bersejarah dan langka. Bernard Baru menjadi Uskup Timika dan merupakan Orang Asli Papua (OAP) kedua yang menduduki jabatan tersebut setelah Mgr. Yanuarius You di Keuskupan Jayapura.
“Ini adalah buah Doa umat Katolik Papua selama bertahun-tahun. Sebuah momentum kebangkitan yang patut kita syukuri dan rayakan bersama,” kata Mepa
Ia juga menyerukan kepada seluruh masyarakat di Provinsi Papua Tengah agar turut mendukung perayaan besar ini sebagai simbol persaudaraan, toleransi, dan kekuatan iman.
Penulis : Lisa R
Apa komentar anda ?