ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi Nokenlive.com
  • Advertise
  • Syarat dan Ketentuan
  • Contact
  • Ketentuan Penggunaan
Kamis, Mei 22, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • Papua Terkini
  • Papua Pegunungan
  • Papua Tengah
  • PAPUA SELATAN
  • Kabar Port Numbay
  • Hukum & Kriminal
  • Home
  • Papua Terkini
  • Papua Pegunungan
  • Papua Tengah
  • PAPUA SELATAN
  • Kabar Port Numbay
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Home
  • Papua Terkini
  • Papua Pegunungan
  • Papua Tengah
  • PAPUA SELATAN
  • Kabar Port Numbay
  • Hukum & Kriminal

Home » Aroma Tak sedap di KPU Kota Jayapura, PPD korban pertama jelang PSU di Pilkada Papua

Aroma Tak sedap di KPU Kota Jayapura, PPD korban pertama jelang PSU di Pilkada Papua

Nama Tak Masuk Daftar Tunggu, Tapi Diloloskan: Titipan Siapa?

Oleh : Nokenlive
18 April 2025
Di Kabar Port Numbay, Politik dan Pemerintahan, Provinsi Papua
0
Aroma Tak sedap di KPU Kota Jayapura, PPD korban pertama jelang PSU di Pilkada Papua

Kota Jayapura, Nokenlive.com – Aroma tak sedap menguar dari hasil evaluasi Badan Adhoc Panitia Pemilihan Distrik (PPD) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jayapura. Evaluasi yang seharusnya dilakukan berdasarkan indikator objektif dan prosedur yang sah, justru kini dipertanyakan karena dinilai sarat kepentingan dan tidak transparan.

Sejumlah anggota PPD yang selama ini dikenal bekerja profesional justru digeser tanpa alasan yang jelas. Mereka menuding, evaluasi yang dilakukan KPU Kota Jayapura tidak sesuai jadwal, tidak memiliki indikator penilaian yang jelas, dan parahnya lagi diwarnai keputusan sepihak yang tidak kuorum.

Dalam jumpa pers yang digelar Kamis, 17 April 2025 di salah satu kafe di Kota Jayapura, para eks anggota PPD seperti Nawal dan Badaruddin dari Distrik Heram, serta Rusli dan Ibrahim dari Distrik Abepura, membeberkan sederet kejanggalan yang terjadi.

Berikut poin-poin utama yang mereka soroti:

  1. Evaluasi Tanpa Indikator yang Jelas. Penilaian kinerja PPD disebut tidak memiliki    indikator objektif. “Kami tidak pernah tahu apa yang menjadi tolok ukur penilaian. Ini sangat fatal,” tegas Nawal.
  2. Keputusan Tidak Kuorum. Hanya dua komisioner Ketua KPU Kota Jayapura dan Ance Wali yang menandatangani keputusan evaluasi. “Ini jelas cacat prosedur,” ungkap Rusli.
  3. Tanpa SK dan Berita Acara. Pengumuman evaluasi dilakukan tanpa Surat Keputusan (SK) maupun berita acara resmi. Hal ini memperkuat dugaan bahwa proses evaluasi berlangsung tidak sah.
  4. Jadwal Tahapan Tidak Sesuai Regulasi. Proses evaluasi disebut tidak mengikuti jadwal tahapan yang seharusnya telah ditetapkan oleh KPU RI.
  5. Dugaan Ketidaknetralan KPU Kota Jayapura. Para mantan anggota PPD menyebut evaluasi dilakukan dengan cara yang menciderai  prinsip netralitas. “Kami mencium adanya aroma politis. Yang kerja untuk kandidat tertentu, justru disingkirkan,” imbuh Badaruddin.
  6. Kasus Mark-Up Suara di Jayapura Selatan. Sementara itu, dugaan mark-up suara di Pilkada sebelumnya di Distrik Jayapura Selatan justru luput dari perhatian KPU. “Kenapa yang bermasalah tidak dievaluasi? Malah kami yang bekerja baik yang dikorbankan,” kata Ibrahim.
  7. Nama Tak Masuk Daftar Tunggu, Tiba-Tiba Lolos Jadi PPD.  Dua nama Nahason Bonay (Abepura) dan Krios Everus Mara (Jayapura Selatan) tiba-tiba diumumkan lolos sebagai anggota PPD padahal tidak masuk dalam daftar tunggu. “Kami ingin tahu, dasar hukum apa yang dipakai untuk memasukkan mereka?” tanya Nawal.

Pernyataan-pernyataan tegas ini mengindikasikan bahwa proses evaluasi tidak lagi sekadar administratif, tapi telah berubah menjadi arena pertarungan kepentingan politik. “Yang bekerja baik justru dipangkas. Ini jelas pembungkaman sistematis,” ujar salah satu juru bicara yang hadir dalam konferensi pers.

Kini publik menanti tanggapan dari KPU Kota Jayapura. Apakah evaluasi ini memang bagian dari penyaringan profesional atau justru langkah sistematis untuk mengamankan kepentingan politik tertentu dalam Pilkada yang akan datang?

Penulis : Redaksi Nl

Tags: #BadanAdhocPanitiaPemilihanDistrik#EvaluasiPenuhKepentingan#JagaDemokrasi#KPUKotaJayapuraTidakNetral#PolitikKotor#SaveDemokrasiPapua#TolakEvaluasiCurang
BagikanTweetKirimBagikan
Berita Sebelumnya

Dukung Regenerasi Pegubin, Yohanes Sitokdana Serahkan Dana Rp40 Juta untuk IMPPETANG

Berita Selanjutnya

Jhon Tabo: Babak Baru Kebangkitan Anak Koteka untuk Papua Pegunungan

Berita Terkait

Tutup Turkam Di Skouw Sae, Walikota Terpesona Dengan Keindahan Kampung Skouw Sae
Provinsi Papua

Tutup Turkam Di Skouw Sae, Walikota Terpesona Dengan Keindahan Kampung Skouw Sae

Tutup Turkam Di Skouw Sae, Ini Pesan Walikota Jayapura Buat Warga Dan Ondoafi Serta Aparat Kampung
Provinsi Papua

Tutup Turkam Di Skouw Sae, Ini Pesan Walikota Jayapura Buat Warga Dan Ondoafi Serta Aparat Kampung

Nezar Partia Wamenkomdigi RI Hadiri Peluncuran Indosat AI Experience Center Jayapura, Papua
Provinsi Papua

Nezar Partia Wamenkomdigi RI Hadiri Peluncuran Indosat AI Experience Center Jayapura, Papua

Berkunjung Ke Papua Pertama Kali, Wamenkomdigi RI Hadiri Peluncuran Indosat AI Experience Center Jayapura
Provinsi Papua

Berkunjung Ke Papua Pertama Kali, Wamenkomdigi RI Hadiri Peluncuran Indosat AI Experience Center Jayapura

Berita Lainnya

Apa komentar anda ?

Nokenlive - Berita Papua Terkini

Menyuarakan Pembangunan di Papua dalam Berbagai Aspek Kehidupan

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi Nokenlive.com
  • Advertise
  • Syarat dan Ketentuan
  • Contact
  • Ketentuan Penggunaan

© 2018 Nokenlive - Berita Terkini Seputar Papua

Selamat datang kembali

Masuk dengan akun anda

Lupa kata sandi?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email untuk mereset kata sandi

Masuk

Add New Playlist

error: Nokenlive!!
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi Nokenlive.com
  • Papua Terkini
  • Papua Pegunungan
  • Politik dan Pemerintahan
  • Ekonomi & Bisnis
  • PAPUA SELATAN
  • Kabar Daerah
  • Kabar Port Numbay
  • Hukum & Kriminal

© 2018 Nokenlive - Berita Terkini Seputar Papua