Nabire, Nokenlive.Com – Kericuhan terjadi dalam pembongkaran bangunan pedagang kaki lima (PKL) dan lapak tempat jualan di bahu jalan pasar sentral kalibobo, Kabupaten nabire, ibu kota provinsi papua tengah Senin (13/02/2025).
Aksi adu mulut antara PKL dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) warnai penertiban pembongkaran pondok jualan di bahu jalan pasar sentral kalibobo.
PKL yang tidak terima dibongkar pun adu mulut dengan petugas eksekusi. Sebab, para penjual mama-mama papua menolak pindah dan sebelumnya mereka telah bertemu Ketua DPR untuk sampaikan aspirasi mereka.
“Betul kami sudah terima undangan, tapi tidak ada yang tandatangan di situ, lalu ada POL PP datang juga, lanjut kepala pasar datang lalu kami duduk bicara sama-sama. Sejak pertemuan dengan kepala pasar, kami hari itu pergi ke DPR, dan Saat itu kami dijanjikan masalah ini akan diurus, sementara mama bisa jualan tpi mundur kebelakang karena jalan sempit”. Ucap mama Meliana Gobai.
Lebih lanjut mama Meliana Gobai yang mengaku sudah berjualan sejak tahun 2006 di pasar kalibobo mengatakan jika disuruh pindah, harus siapkan kami tempat didalam.
“Jangan bilang pindah, pindah ke mana. Siapkan kami tempat dulu baru kami pindah didalam pasar tapi harus di bagian depan. Bukan dibelakang”. Tegasnya.
Pedagang lain nya juga mengatakan kecewa lantaran pada saat pembongkaran tidak dilakukan dengan baik-baik. Hampir semua dirusak.
Sementara itu, Sekretaris Kasat Pol PP Kabupaten nabire Yusakh Jitmau SE menjelaskan pembongkaran bangunan PKL hari ini berdasarkan surat edaran bupati nomor 500.4.5.5/091/Z tentang penertiban pedagang yang berjualan di bahu jalan, dalam rangka menciptakan kota nabire yang bersih, indah dan nyaman.
Yusak mengungkapkan pihaknya telah melakukan sosialisasi sebanyak 7 kali kepada para pedagang, tepatnya tanggal 22 januari 2025 bupati telah mengeluarkan surat edaran. yaitu terhitung dari tanggal 28 januari hingga saat ini merupakan puncaknya, tanggal 13 februari 2025.
“Jadi ini kurang lebih 3 minggu berjalan kami sudah sampaikan kepada setiap pedagang. Target kami sudah beberapakali mau lakukan penertiban tapi mendapat reaksi, tantangan dari para pedagang”. Ujarnya.
Sehingga walaupun sempat adanya perlawanan dari sejumlah pedagang, namun pihaknya melakukan koordinasi bersama dinas lingkungan hidup, badan pendapatan daerah dan dinas perhubungan kabupaten nabire untuk penertiban bisa dilakukan pada hari ini.
(Lisa)
Apa komentar anda ?