Nabire,Nokenlive.Com-menjelang hari raya nataru, Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui dinas ketahanan pangan provinsi papua tengah menggelar gerakan pangan murah yang di pusatkan di lapangan bandara lama nabire, provinsi papua tengah. Kamis, (12/12/2024).
Kepala dinas PPKP Provinsi Papua Tengah, Frence The Papara SIP.,MAP mengatakan Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka ketersedian pangan, keterjangkauan pangan, dan pemanfaatan dari pangan yang nantinya berdampak langsung kepada masyarakat.
“Hari ini adalah kegiatan gerakan pangan murah bukan pasar murah. Kalau pasar murah itu ada subsidi, sedangkan yang dilakukan hari ini adalah pangan murah, yang tentunya berdampak langsung ke masyarakat”. Ucapnya.
Ia mengakui bahwa kegiatan tersebut merupakan yang terakhir dilakukan di akhir tahun ini sebagai upaya mengendalikan inflasi di papua tengah.
“Inflansi kita di bulan oktober-november di papua tengah cukup tinggi, nomor 1 di indonesia yaitu 4,35%”. Jelasnya.
Untuk itu langkah-langkah yang diambil untuk menekan inflasi, dan menekan harga pasar di kabupaten nabire dan mimika, adalah dengan mendatangkan komoditi yang kurang produksi di nabire secara khusus.
Selain itu, pangan murah dilakukan terkait dengan pangan segar, dan menjadi fokus sebenarnya adalah ketersediaan cabe yang cukup, keterjangkauan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat, bawang merah dan seterusnya.
Oleh karena itu, diakhir tahun ini, bulan desember, menjelang hari raya nataru kita lakukan pangan murah untuk menekan inflasi, tetapi juga dalam rangka nataru bagaimana 9 bahan pokok ini, teman-teman distributor yg ada, juga bisa menurunkan harga, sehingga harga dapat dijangkau masyarakat.
Dikatakan poin utama dari kegiatan gerakan pangan murah adalah masyarakat bisa terjangkau memperoleh pangan murah dengan harga terjangkau.
“Intinya kita lakukan pangan murah salah satu upaya untuk pengendalian inflasi. Artinya ketersediaan itu pangan tidak langka, tapi tetap ada. Keterjangkauan itu adalah pangan ada, dan harganya bisa terjangkau oleh masyarakat.kemanfaatan adalah pangan itu memberikan manfaat kepada masyarakat dalam mengkonsumsi dan sebagainya”. Ujarnya.
Frence mengatakan komoditi pangan yang menjadi fokus perhatian untuk pengendalian inflasi adalah cabe, bawang merah, dan bawang putih. Selain itu, ada 9 bahan pokok lain yaitu harga beras, tetapi tidak menutup kemungkinan ada minyak goreng dan gula yang harus ditekan harganya agar keterjangkauan harga untuk masyarakat peroleh.
“Hari ini dipangan murah ini, cabe lokal dijual dengan harga Rp 45.000,- per kilo. Ada juga cabe yang kemarin didatangkan pemerintah provinsi papua tengah. Itu juga untuk menekan harga cabe yang melonjak tinggi di pasaran. diharapkan para pedagang dapat menurunkan harganya yang terlalu melonjak tinggi”. Ujarnya.
Sedangkan untuk telur, ia mengaku belum bisa lantaran belum memdapat jawaban dari para peternak telur.
” kita sudah hubungi, meminta untuk bergabung dikegiatan pangan murah, namun belum ada jawaban. Ya mungkin saja, ada kendala dari teman-teman peternak. Mungkin karena harga pakan mahal atau lainnya”. Ucapnya.
Ia berharap kedepan, nantinya ada telur di kegiatan pasar murah yang akan dilakukan oleh dinas pangan kabupaten nabire yang direncanakan akan dilakukan pada tanggal 18 nanti. Tutupnya.
(Lisa)
Apa komentar anda ?