Nabire,Nokenlive.Com – Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar rapat koordinasi pelaksanaan rehabilitasi sosial dasar anak terlantar didalam panti dan pelaksanaan rehabilitasi sosial dasar dan gelandangan pengemis terlantar di dalam panti. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula manase, yang di ikuti oleh 12 lembaga kesejahteraan sosial anak. Jumat,(8/11/2024).
Mewakili Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, Ukkas S.Sos.,MTP staf ahli gubernur bidang kemasyarakatan, SDM dan pengembangan Otsus, resmi membuka kegiatan tersebut yang ditandai dengan penabuhan tifa.
Dalam sambutannya, Ukkas S.Sos.,MTP, staf ahli gubernur bidang kemasyarakatan, SDM dan pengembangan otsus mengatakan kegiatan yang dilaksanakan merupakan bukti nyata kepedulian bersama untuk melindungi dan melayani masyarakat yang memerlukan perhatian khusus, terutama anak terlantar, gelandangan, pengemis, dan penyandang masalah sosial lainnya.
” Mereka adalah sodara kita yang butuh uluran tangan dan perhatian khusus, agar dapat hidup layak dan penuh harapan”. Ucapnya.
Ukkas mengatakan sebagai pemerintah daerah, ini kewajiban untuk menyediakan pelayanan dasar yang berkualitas.pelaksanaan rehabilitas sosial dasar bukan sekedar memberikan bantuan materi, tetapi juga menyangkut pemulihan kehidupan mereka secara menyeluruh. Baik dari sisi fisik, mental maupun sosial.
“Hal ini sesuai dengan PP nomor 2 tahun 2018 tentang standar pelayanan minimal dan Peraturan Menteri sosial nomor 9 tahun 2018 yang memberikan arahan tentang bagaimana layanan sosial ini harus di implementasikan secara tepat ditingkat daerah”. Jelasnya.
Dirinya berharap rapat koordinasi ini dapat membantu memperkuat penerapan standar pelayanan minimal, khusus dalam hal rehabilitasi sosial dasar.
“Kita akan evaluasi program-program yang telah berjalan, termasuk penyaluran bantuan bahan makanan dan sandang bagi anak-anak terlantar, gelandangan, dan pengemis yang ada di nabire, dogiyai, deyai, paniai, dan timika. Ucapnya.
Ia berharap semua pihak dapat bekerja lebih erat dan efektif menghasilkan solusi konkret, mencakup perbaikan dalam pengelolaan, perencanaan, penganggaran hingga monitoring dan evaluasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi papua tengah mengatakan tujuan dari kegiatan ini yaitu satukan keselarasan menyangkut data anak-anak terlantar, gelandangan dan pengemis yang dikelola oleh lembaga kesejahteraan sosial dengan Dinas. Agar program atau kegiatan yang diajukan Dinas untuk membantu mereka anak-anak yang ada ada di dalam panti.
” Sesuai data dari dinas sosial kabupaten, ada 21 panti asuhan yang ada di kabupaten nabire. Yang hadir dalam kegiatan hari ini ada 12 lembaga kesejahteraan sosial anak”. Ucapnya.
(Lisa)
Apa komentar anda ?