Jayawijaya, Nokenlive.com – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan mengubah sistem penanganan stunting yang dianggarkan melalui dana desa 328 kampung/desa di 40 distrik sebab cara lama kurang efektif.
Asisten II Setda Jayawijaya Lekius Yikwa di Pisugi, Selasa, mengatakan pada sistem sebelumnya dana desa selurunya disalurkan ke tiap kampung lalu masing-masing kampung mengalokasikan delapan persen untuk penanganan stunting. Faktanya tidak semua kampung mengalokasikan penanganan stunting.
“Dana stunting ini dari desa untuk masyarakat, tetapi selama ini DPMK dikasi kepada kepala kampung tetapi tidak ada sasarannya sehingga di alokasi ini DPMK ambil alih lagi,” katanya.
Lekius Yikwa mengatakan pada Tahun 2024 pemerintah langsung memantau setiap kampung mengalokasikan delapan persen dana desa yang diterima. Tahap awal dilakukan untuk tujuh kampung di Distrik Pisugi.
“Hari ini lauching penanganan stunting dari dana desa untuk 40 distrik atau 328 kampung, dipusatkan di Pisugi,” katanya.
Lauching dana desa untuk stunting itu melibatkan berbagai pihak seperti pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) Puskesmas dan kader-kader kesehatan yang ada di kampung.
Lekius memastikan jumlah dana desa untuk penanganan stunting di tiap distrik berbeda-beda sesuai jumlah kampung di sana.
“Tiap kampung itu besaran delapan persennya berbeda-beda sesuai pagu dana desa yang diterima. Untuk itu kami harapkan perintah distrik, desa, kolaborasi kita meneruskan program penanganan stunting,” katanya.
Kepala Distrik Pisugi Agustinus Kosay berjanji mengawal pelaksanaan penanganan stunting dari delapan persen dana desa agar tepat sasaran di tujuh kampung.
“Karena DPMK sudah kasi dana jadi kami akan turun langsung dan sama-sama mengawal kegiatan ini. Tujuannya agar stunting ditekan, supaya masyarakat kita bertumbuh sehat,” katanya.
REDAKSI
Apa komentar anda ?