NABIRE, Nokenlive.Com-Dengan dukungan Komisi VII DPR RI, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 1.480 Rumah Tangga tidak mampu di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah Tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Nur Hidayanto pada acara Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program BPBL Papua Tengah di Kelurahan Karang Mulia, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Rabu (4/9/2024).
Menurut Nur, penerima manfaat Program BPBL adalah rumah tangga yang telah terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta berdomisili di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T) dan/atau Layak menerima BPBL berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat.
“Realisasi pada akhir tahun 2022, Provinsi Papua Tengah mendapatkan sebanyak 304 rumah tangga. Realisasi pada akhir tahun 2023, Provinsi Papua Tengah mendapatkan sebanyak 1.977 rumah tangga,” ujar Nur.
Pada saat yang bersamaan, Anggota Komisi VII DPR RI Marthen Douw melalui rekaman suara menyampaikan program BPBL tidak akan berjalan maksimal jika tidak ada kerjasama dengan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan PLN.
“Saya paling tegas menyampaikan saat rapat DPR bahwa Papua Tengah memerlukan perhatian khusus untuk program listrik terang ini”, ujar Marthen.
Anggota Komisi VII menyampaikan harapan kepada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan KESDM dan PLN untuk memberikan perhatian pada Nabire pegunungan. Marthen menambahkan, listrik memberikan kesempatan untuk masyarakat agar dapat bekerja di malam hari maupun membuka peluang usaha dari rumah.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), M.Munir menyampaikan bahwa PLN siap melaksanakan tugas sebagai penggerak di bidang ketenagalistrikan guna mendukung tercapainya rasio elektrifikasi 100%.
Kolaborasi tiga pihak antara Komisi 7 DPR, Kementerian ESDM dan PLN menjadi sinergi pemanfaatan program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menurunkan angka kemiskinan ekstrim.
Selain itu, General Manager PLN UIW P2B PT PLN (Persero) Rizky Mochamad mengungkapkan bahwa BPBL merupakan komitmen PLN dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Matius Bondo (59 tahun) seorang penjaga hewan ternak, penerima manfaat Program BPBL di Kelurahan Nabarua, Distrik Nabire menyampaikan rasa bahagianya mendapatkan bantuan BPBL.
“Saya tidak perlu menumpang listrik ke tetangga dan dapat menggunakan listrik lebih leluasa.” Kata Matius.
Penerima bantuan sambungan listrik gratis lainnya di Kabupaten Nabire adalah Opniel Lolo (38 tahun). Pria yang berprofesi sebagai tukang bangunan ini mengungkapkan bahwa sebelum listrik gratis hadir ia menyantol listrik dari tetangga.
“Terima kasih, dengan bantuan instalasi listrik gratis, kami dapat menghemat listrik dibanding sebelumnya.” kata Opniel.
Program BPBL ini diharapkan dapat membawa multiplier effect pada upaya meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga.
(Lisa)
Apa komentar anda ?