Jayapura, Nokenlive.com – Mengawali kepemimpinan, setelah menteri dalam negri Republik Indonesia kembali menunjuk sebagai Penjabat Bupati kabupaten Sarmi, Markus O Mansnembra gelar Doa serta tatap muka bersama Mahasiswa/ Mahasiswi yang kuliah di Kota Studi Jayapura. Senin (29/5/2023) di Mercure Hotel Jayapura.
Dalam tatap muka yang juga di hadiri Para pemimpin organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah kabupaten Sarmi itu, para mahasiswa di berikan kesempatan yang seluas – luasnya oleh PJ Bupati untuk menyampaikan perkembangan pendidikan serta kebutuhan SDM Sarmi yang sedang Kuliah di Sarmi.
Ketua ikatan pemuda pelajar mahasisawa/I Sarmi (IPPMS), Jack Wacem mengatakan bahwa yang menjadi kebutuhan yang mendesak untuk mahasiswa di kota studi jayapura adalah asrama yang sudah tidak layak di gunakan.
“ini adalah SDM anak – anak Sarmi yang nantinya akan memimpin negri sendiri kenepa harus di biarkan terlantar. Dan asrma ini tempat dimana mereka kumpul dan belajar kenapa pemda tidak perhatikan,” Ungkapnya
Jack, mendesak pemerintah di bawa kepemimpinan PJ Bupati untuk segera melakukan pembangunan atau minimal renovasi dua asrama yang sudah tidak layak huni yakni asrama Tor di Ekspo Waena dan asrama Sobei di Kotaraja.
Menanggapi hal itu Penjabat Bupati Sarmi mengatakan segera membentuk tim untuk melakukan survei di enam asrama yang ada di kota jayapura dengan melibatkan OPD terkait. Tim ini bertugas untuk melihat dan mendata secara langsung tingkat kerusakan asrama sesuai dengan yang di sampaikan mahasiswa.
“kita berharap hasil inventarisir yang di lakukan oleh tim nantinnya akan menjadi acuan bagi kami untuk melengkapi langkah – langkah atau kebijakan selanjutnya,” Ungkapnya
Pj Bupati Sarmi menjelaskan sebenarnya juga menyetujui usulan untuk pembangunan asrama induk, akan tetapi sudah ada enam asrma yang di kota studi jayapura , entah di bangun masyarakat adat, distrik, kampung dan juga pemerintah daerah.
Sehingga dengan kondisi yang ada pemerintah kabupten Sarmi harus mengambil langkah untuk meminimalisir tingkat kesulitan yang di hadapi mahasiswa dari lima suku di kabupaten seribu ombak itu yakni Subei, Armati,Rumbuay, Manirem dan Isiwara (SARMI)
“kita berharap dalam yang tidak lama ada langkah – langkah kita ambil. Sehingga masyarakat ini merasa bahwa benar- benar pemerintah daerah ini ada dan hadir untuk mereka.
Namun kembali lagi, inikan terkait dengan anggaran harus tertuang dalam APBD, kita berharap di APBD perubahan akan ada sejumlah program kegiatan sesuai apa yang telah disampaikan oleh mahasiswa bisa kita akomodir,” Tuturnya
Dalam ibadah dan tatap muka itu juga Pemerintah memberikan bantuan sembako kepada para mahasiswa Sarmi yakni Beras 100 karung, Mie Instan Goreng 50 karton, Mie Kuah 50 karton, Gula 100 kg, daun teh 100 kotak, Susu Manis 10 karton, minyak goring 100 liter.
(Surya)
Apa komentar anda ?