Sentani, Nokenlive.com
Demi untuk menekan inflansi, Tim Inflansi Pemerintah Kabupaten Jayapura melakukan inspeksi mendadak (Sidak) kepasar dan distributor di Sentani, Selasa (7/3/2023).
Sementara itu sidak yang dipimpin langsung oleh sekretaris daerah kabupaten Jayapura, Dr. Dra. Hana Hikoyabi, MKP dengan melakukan pengawasan disejumlah tempat usaha, distributor, SPBU dan pasar Sentani.
“Sidak kita kali ini untuk mengintervensi langsung harga tarhadap komuditi yang sudah naik dipasar baik itu harga beras, minyak goreng, bawang, cabe, daging dan bahan baku lainnya,”ungkap Hana.
Menurut Hana ada terjadi kolonjakan harga bahan sembako di Sentani saat ini. Baik itu dari distributornya maupun dari pedagangnya langsung. Seperti beras, minyak goreng dan lain-lainnya.
Untuk itu pihaknya meminta kepada distributor dan pedagang tidak main harga ditengah kesulitan masyarakat pasca pandemi covid-19 yang melanda seluruh Indonesia di 3 tahun terakhir.
Lanjut Hana, adapun semula pemerintah menerapkan program subsidi agar harga minyak goreng curah sesui HET yakni RP. 14.000 perliternya, itu khusus jenis minyak goreng minyak kita.
Namun faktanya dilapangan minyak goreng minyak kita ini dijual dengan harga bervariasi mulai dari RP.16.000- 17.000 perliternya dipedagang. Dari distributornya Rp. 16.000, sehingga ini masalah yang harus segera kita atasi untuk lakukan pengendalian harga minyak subsidi ini pasar.
“Karena ini minyak goreng subsidi dari pemerintah, maka saya ingatkan distributor dan pedagang jangan main harga. Harus kembalikan ke harga sesuai HET Rp. 14.000 yang sudah diputuskan pemerintah saat ini,”tuturnya.
Hana juga menyayangkan peredaran minyak goreng subsidi ini justru berkurang dipasar, contohnya di minimarket Saga Sentani, ketika tim Inflansi turun langsung minyak goreng subsidi ini tidak dijual oleh pihak saga.
“Kami tidak tau apa alasan mereka tidak menjual atau memasok minyak goreng subsidi ini. Kami cek hingga kegudangnya juga memang mereka tidak menyiapkan stoknya,”pintanya.
Dengan melonjaknya haga sembako di pasar saat ini, Hanapun dengan tegas meminta Dinas terkait untuk terus melakukan pengawasan dilapangan secara ketat dan perlu ada tindakan nyata untuk melakukan intervensi harga di distributor dan pedagang.
Selain itu Dinas terkait harus bisa mengabdet serta menginformasikan setiap harinya soal harga-harga bahan komuditi atau sembako ini kepada masyarakat, agar mereka tau. Jangan sampai diam ditempat dan tidak ada aksi.
“Tahun lalu waktu jelang Natal kita berhasil menekan harga minyak goreng subsidi ini dengan harga 15.000 perliternya di Distributornya. Dari sidak ini memang perlu ada pengendalian soal harga di pasar ini. Kalau tidak kasian pembelinya apalagi masyarakat kecil lebih susah lagi,”ucap Hana.
Hanapun dengan tegas menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Jayapura perlu ambil sikap tegas untuk menekan harga dipasar ini. Jangan sampai pedagang dan distributor main harga semaunya mereka.
“Saya lihat memang ada kelonjakan harga. Kalau di Papua kenaikkan harga seperti ini itu sudah biasa. Tetapi itu bukan menjadi alasan. Hanya bagaimana dengan masyarakat kecil yang tidak mampu. Karena harga mahal, lalu mereka pergi beli barang yang tidak berkualiatas. Tentu ini akan mempengaruhi mereka punya kualitas hidup,”tutup Hana.(HANS PALEN).
Apa komentar anda ?