Serui, Nokenlive.com – Tingkatkan ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid 19 Kampung Ketuapi terus kembangkan sektor pertanian dengan memanfaatkan ruang terbuka disekitar balai kampung.
setelah sukses kembangkan tanaman sayur mayur beberapa waktu lalu, kini kampung yang berada di pesisir pantai ini kembali mengembangkan tanaman sayur Sawi dan Bayam.
Kepala kampung Ketuapi Keliopas Wayangkau kepada awak media ini menuturkan cara penanaman menggunakan metode bak yang terbuat dari kayu dengan ukuran 1m x 4m dengan tinggi sekitar 70 cm ini gunanya untuk mengantisipasi bila musim ombak, air laut tidak mengenai tanaman.
“Awalnya di tahun 2018, kita mencoba tiga bak namun terus berkembang sampai tahun 2019 sudah mencapai 35 bak dan sekarang di tahun 2020 ini kami targetkan 200 bak tapi terbentur anggaran serta terdampak pandemi Covid- 19, saat kami hanya dapat membuat sekitar 100 bak,” Jelas Keliopas Wayangkau, Senin (21/09/2020).
Dia mengatakan penanaman sayur mayur ini dikelola oleh ibu-ibu PKK kampung Ketuapi dan hasilnya untuk ibu-ibu PKK juga.
Hal ini dilakukan agar semua ibu-ibu PKK dapat terlibat meskipun dengan anggaran terbatas namun melalui swadaya masyarakat terus mencoba untuk peningkatan usaha bidang pertanian masyarakat di kampung Ketuapi ini.
“Kami saat ini terus mengembangkan tanaman sayur mayur ini dengan menambah lahan meskipun meminjam lokasi tanah masyarakat,” ungkap Keliopas.
Dia mengaku dalam masa panen tanaman dalam pemasarannya tidak mengalami kesulitan karena sudah ada pembeli yang siap menampung bahkan pihaknya tidak mampu memenuhi permintaan pasar.
“Kalau masuk masa panen satu dua hari sudah habis karena sudah ada yang datang untuk membeli, malahan kita tidak mampu melayani permintaan mereka karena terbatasnya lahan,” ujar Keliopas.
Dikatakan pihaknya akan terus mengembangkan usaha pertanian ini, disamping penanaman sistem bak atau para-para ikut juga dikembangkan penanaman dengan mengunakan media polibac yang ditargetkan tahun ini bisa mencapai 3000 polibac.
“Target kita memang bisa mencapai 3000 polibac dan saat ini kami sudah capai sebanyak 2000 polibac,” ucap Keliopas.
Dia menambahkan dalam proses penanaman saat ini juga ikut melibatkan anak-anak dikampung Ketuapi yang berminat dalam bidang bercocok tanam.
“Awalnya cuma satu dua anak yang mau, tapi saya berikan pemahaman daripada pulang sekolah tidak ada kegiatan dan hanya pergi bersama teman-teman yang lain itukan bisa membawa dampak negatif. Jadi saya ajak mereka dengan sekedar memberi uang jajan, akhirnya mereka kini sudah ada 12 anak yang sering datang membantu pekerjaan. Merekapun disesuaikan dengan kemampuan mereka karena, masih dibawah umur,” tandas Keliopas Wayangkau.
(Itink)
Apa komentar anda ?