Jayapura, Nokenlive.com – Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, tingkat kemiskinan dari jumlah dan persentase di Bumi Cenderawasih alami peningkatakan dalam enam bulan terkahir tahun 2020.
“Selama enam bulan terakhir justru mengalami peningkatan sebesar 0,09 persen poin yaitu dari 26,55 persen pada September 2019 menjadi 26,64 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina, Jumat (17/7/20).
Sementara Persentase penduduk miskin di Papua untuk daerah perkotaan, menurutnya mengalami penurunan sebanyak 0,06 persen poin menjadi 4,47 persen bila dibandingkan September 2019 sebesar 4,53 persen.
“Untuk perdesaan naik sebanyak 0,14 persen poin menjadi 35,50 persen, sementara September tahun 2019 sebesar 35,36 persen,” ujarnya.
Dikatakan Adriana, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan (GK) jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan, baik perkotaan maupun perdesaan.
“Pada Maret 2020, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan sebesar 66,82 persen, sedangkan perdesaan sebesar 78,89 persen,” katanya.
Menurutnya, komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap GK di Papua, daerah perkotaan yakni beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, ikan kembung, dan daging ayam ras.
“Semntara komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap GK di perdesaan yakni ketela rambat ubi, beras, rokok kretek filter, daging babi, dan daging ayam ras,” imbuhnya.
Dan pihaknya membeberkan periode September 2019 – Maret 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan naik.
Hal ini mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauhi garis kemiskinan dan ketimpangan antar penduduk miskin semakin bertambah dibanding periode sebelumnya.
(Inex)
Apa komentar anda ?