Jayapura, Nokenlive.com – Luasnya wilayah Papua yang dua kali luas nya dari pulau jawa ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi aparat penegak hukum dalam mengungkap berbagai kasus penyalagunaan Narkoba di bumi cenderawasih.
Demikian dikatakan kepala Badan Narkotikan Nasional (BNN) Provinsi Papua Brigjen Pol Jackson Lapalonga kepada wartawan nokenlive.com, Kamis (18/06).
Menurut Jackson, untuk memutus mata rantai peredaran Narkoba di Papua tidak harus dengan penindakan tapi perlu dilakukan pencegahan secara humanis.
Hal yang paling utama adalah merubah pola pikir atau mainset masyarakat indonesia di Papua agar jauhi bahkan hindari Narkoba itu sendiri, kata Jackson .
Untuk kata Jackson, pihaknya akan melakukan sosialisasi ditahun ini, kepada warga masyarakat di Papua, tentang bahaya narkoba terutama kepada generasi muda yang paling rentan bahkan rawan dalam penyalagunaan narkoba ini, perlu di proteksi sejak dini.
Dikatakan Jackson, perlu sinergitas semua pihak baik BNN, pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan pemuda juga perempuan guna membantu dalam memutus mata rantai peredaran Narkoba.
Di tambahkan Jendral bintang satu itu, dalam tiga bulan terakhir ditengah pandemi corona, ada 9 kasus yang telah di ungkap oleh BNN Papua untuk Narkoba jenis ganja dan sabu sabu di Papua.
Modusnya melalui jasa pengiriman barang maupun lewat cargo di bandara maupun pelabuhan laut, ungkap Jackson.
(Andika)
Apa komentar anda ?