Serui, Nokenlive.com – Juru bicara satgas Covid 19 Kepulauan Yapen, dr.Andi Raya Sarjatno M.Kes menyampaikan sampai dengan (04/04) situasi di Kepulauan Yapen belum ada yang dinyatakan positif Covid 19.
Kepada wartawan di Posko Satgas Covid 19 Yapen, dr. Andi Raya menuturkan, orang dalam pemantauan (ODP) sampai kemarin (04/04) terdapat 12 orang, jumlah tersebut menurun dari jumlah sebelumnya 15 orang
Terkait dengan dua orang PDP yang berasal dari klinik PT. SWPI sudah dinyatakan sembuh dan sudah di pulangkan. Namun khusus di Kabupaten Kepulauan Yapen orang dalam pemantauan (ODP) yang melakukan perjalanan dari luar hingga saat ini tercatat ada 106 orang.
Terkait meninggalnya seorang ODP di RSUD Serui belum lama ini, dr.Andi menjelaskan, pasien berinisial S umur 38 tahun sebelumnya bersama dengan 6 orang keluarganya ini telah melakukan perjalanan ke Jakarta dan Kembali ke Serui dengan kapal pada 16 Maret 2020 lalu.
Lanjut dr.Andi, Informasi dari keluarganya korban memang memiliki riwayat batun ginjal sejak tahun 2016, saat di makasar akan di periksa, namun keterbatasan dana batal diperiksa, sehingga saat di Seriu korban hanya memeriksakan diri ke rumah sakit,” terang dr.Andi.
Lanjut dr.Andi setelah diperiksa oleh dokter di rumah sakit termasuk dokter spesialis penyakit dalam mengatakan sudah diperiksa lengkap, gambaran klinisnya, pemeriksaan fisiknya bahkan rontgen paru dia belum curiga kearah covid 19 .
“Diagnosa sementara gagal ginjal kronis, hanya karena telah melakukan perjalanannya dari Jakarta maka dia melaporkan ke kami dimasukkan sebagai pasien ODP, tapi memang penyakit sesaknya ini sudah sejak awal sudah ada “ Ucap dr Andi.
Menurut dr.Andi, perlu diketahui ada beda antara orang dari luar (ODL) dan ODP , setiap orang yang masuk ke Serui kita kontrol suhunya dan itu dimasukkan menjadi orang dalam orang dari luar atau pelaku perjalanan.
Pelaku perjalanan ini tanpa gejala, lain hal kalau sudah ada gejala mungkin ISPA batuk pilek bahkan demam kita Berikan dia statusnya menjadi orang dalam pemantauan.
“Karena bapak ini ada riwayat dari Jakarta dan kebetulan tiba di rumah sakit dengan sesak maka kita kasi masuk dalam ODP dan sesuai petunjuk pimpinan dan protap yang berlaku covid 19 termasuk jenazah,” Ujar Andi.
Dr.Andi meyakini bahwa pasien meninggal tersebut tidak positif covid 19 walaupun pemakaman jenazah S diperlakukan sebagai pasien covid 19 adalah sebagai langkah antisipasi saja dan jika misalnya nanti positif pihaknya sudah mengantisipasi.
“Dalam beberapa hari ini jika RDP sudah ada atau Rapid tesnya sudah ada maka kita akan periksa darah almarhum tersebut agar tidak menimbulkan kecemasan dimasyarakat,” tuturnya.
Untuk pada kesempatan itu dr.Andi meminta kepada semua pihak untuk tidak menghakimi bahwa ODP meninggal tersebut adalah pasien covid 19, namun karena prosedurnya apabila ODP harus dilakukan prosedur covid 19 maka untuk menjaga keamanan kita bersama.
(Itink/Jack)
Apa komentar anda ?