Waropen, Nokenlive.com – Sebagai daerah yang dimungkinkan berdampak bencana atas adanya patahan atau sesar Sorong melawati jalur laut Saireri yang membentang ke wilayah Mamberamo, mengakibatkan daerah pesisir Saireri khususnya Waropen berpotensi terjadi gempa.
Dengan kondisi tersebut Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Edison Tanati mengatakan perlu dibangunnya suatu alat pendeteksi dini untuk membantu masyarakat mengetahui akan terjadinya sebuah bencana Alam di daerah itu.
“Alat ini sudah kami programkan sejak 2018 lalu kebetulan saya minta sendiri ke BMKG wilayah V Provinsi Papua. Yang di takutkan ketika terjadi patahan ini mengakibatkan tsunami dan dampaknya ke wilayah Waropen sangat besar,” ungkap Edison saat menemani pegawai BMKG pusat untuk pemasangan instalasi alat deteksi gempa di kabupaten Waropen, Selasa (17/12)
Ketua Pansus Afirmasi Majelis Rakyat Papua ini menyebutkan alat deteksi yang di pasang wilayah Waropen nantinya akan sangat membantu. dimana, alat deteksi tersebut akan mengirimkan sinyal potensi gempa ke sentral yang selanjutnya mengeluarkan suara alarn sebagai pemberitahuan kepada masyarakat.
“Setelah alat deteksi sunami dan gempa akan di kasih alarn, yang fungsinya memberikan pemberitahuan dini ketika akan terjadi Tsunami sehingga masyarakat dapat di evakuasi ke tempat dataran yang lebih tinggi,” Ucapnya.
Untuk pemasangan alat sendiri, Erison menyampaikan bahwa saat ini instalasi sedang proses pemasangan dan akan selesai dua sampai tiga hari kedepan
Anggota MRP Wilayah Saireri Pokja Adat ini mengisahkan berhasilnya alat deteksi bencana di daerah Rapinirara saat terjadi Banjir Bandang Gunung Cyklop. Masyarakat dapat menghindari terjangan banjir setelah adanya pemberitahuan untuk mengungsi.
“Waktu banjir bandang di Cyklop didaerah Sentani itu memang ada korban tetapi daerah Rapinirara itu sama sekali tidak ada. ternyata masyarakat bilang sudah biasa diberikan simulasi dan pelatihan dari bencana alam tentang bagaimana tanda tanda bencana itu, mereka mendengar bunyi malam itu seperti suara lonceng tanda ada longsor sehingga mereka semua keluar dari rumah, ternyata benar saat mereka keluar dari rumah banjir itu turun,” kisahnya.
Dengan terpasangnya alat tersebut Ia berharap Pemerintah kabupaten Waropen melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mensosialisasikan dan pembelajaran kepada masyarakat agar dapat mengetahui kode atau tanda yang dikeluarkan alarn.
“Kami dorong kalau boleh pemerintah daerah dapat mensosialisasikan alat ini kepada masyarakat supaya masyarakat tau tanda tanda yang menjadi kode dari alat ini,” harapnya.
Selain itu, pemasangan automatic weather observation system (AWOS) juga akan dipasangkan di Bandara Udara Waropen oleh BMKG, alat ini berfungsi sebagai perkiraan cuaca untuk pesawat yang mau mendarat di bandara waropen. Setelah alat tersebut sudah terpasang maka Waropen diharapkan akan memiliki schedule penerbangan.
Diakhir Edison Mengatakan program pemasangan alat deteksi di wilayah Saireri akan dilakukan di kabupaten kepulauan Yapen tahun 2020 mendatang.
“untuk pemasangan 2019 ini di Waropen tahun 2020 pemasangannya di Yapen,” Pungkas Tanati.
(rich/Itink)
Apa komentar anda ?