Jayapura, Nokelive.com – Pemerintah akan membebaskan lahan relokasi pemukiman warga di lereng gunung Cycloop ke jalan trans papua Jayapura – Wamena, pasca banjir bandang di Kabupaten Jayapura yang mengakibatkan ratusan masyarakat kehilangan tempat tinggal dan menelan korban jiwa.
“Jadi, tempat relokasi akan kita bebaskan hak ulayat lahan terlebih dahulu, selanjutnya kita akan memindahkan masyarakat yang saat ini berada di posko pengungsian,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe,S.IP. MH kepada wartawan di kantor Gubernur, Dok II, Kota Jayapura, Jumat (5/4/2019).
Menurut Gubernur, tempat relokasi tentunya akan dibangun rumah, sekolah, tempat ibadah dan rumah sakit tapi untuk sementara masyarakat akan menggunakan tenda, sebab masyarakat warga harus segera dipindahkan dari pengungsian.
“Tugas saya (Gubernur Papua) melakukan relokasi masyarakat, kemarin saya pantau dari udara tempat relokasi, intinya masyarakat yang ada di kaki gunung cycloop harus tuntas tidak boleh lagi di Cycloop,” ujarnya.
Sebab Presiden dalam kunjungannya ke Papua beberapa hari lalu, meminta dua – tiga bulan sudah harus dilakukan relokasi.
Sebelumnya, Gubernur mengaku, sekitar 7000 warga korban banjir bandang khususnya yang ada di kawasan gunung Cycloop rencananya akan direlokasi disepanjang jalan trans Jayapura-Wamena. Namun terlebih dahulu akan dilakukan pendataan.
“Saya sudah minta bupati untuk melakukan pendataan masyarakat yang betul-betul kehilangan rumah,” kata Enembe.
Dijelaskan, ada 7000 warga tersebut saat ini berada di Posko. Namun warga yang akan direlokasi tersebut merupakan masyarakat yang betul – betul kehilangan rumah.
“Kita sudah sepakat lakukan relokasi, Karena Presiden mengatakan masyarakat tidak bisa lama di posko,” terangnya.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan, siap mencari dan membebaskan lahan yang diminta. “Kalau tanah, kami sudah kirim tim dan mereka sudah negosiasi dengan pemilik. Jadi, kalau dia sudah dapat tempatnya, pasti kami akan bebaskan,” ujar Lukas.
Pembangunan Jalan Trans Papua dinilainya perlu dibarengin dengan adanya pemerataan penduduk sehingga masyarakat di wilayah perkampungan tidak melakukan migrasi ke perkotaan.
Hal tersebut yang dianggap Enembe bisa disinkronkan dengan rencana relokasi korban terdampak banjir bandang Jayapura. “Kami harap harus di sepanjang jalan Jayapura-Wamena,” katanya.
(BM)
Apa komentar anda ?