Jayapura, Nokenlive.com – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua menyampaikan bahwa transaksi perdagangan pasar perbatasan dengan Papua Nugini (PGN) di Skouw Wutung, Distrik Muara tami, Kota Jayapura dalam sehari bisa mencapai Rp2 sampai Rp3 miliar.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua Joko Supratikto, di Jayapura, Selasa, mengatakan meskipun hari pasar di Perbatasan RI-PNG ini hanya dua kali dalam seminggu, tetapi transaksi perdagangannya cukup besar.
“Namun masalahnya mata uang yang digunakan transaksi di Skouw bukanlah Rupiah, tetapi sebagian besar menggunakan mata uang PNG yakni Kina,” katanya.
Menurut Joko, hal inilah yang menjadi perhatian Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, untuk kemudian membentuk Satuan Tugas Pengawal (Satgaswal) penggunaan Rupiah dengan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh 11 institusi pada Mei 2018.
“Kini upaya kami adalah menegakkan Rupiah di Skouw, di mana memang tidak bisa secara langsung ditegakkan hukum, karena transaksi dengan Kina ini sudah diterapkan sejak lama,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya saat ini tengah melakukan pendekatan lunak dengan mengedepankan pencegahan sampai dengan pendekatan tegas yaitu upaya penegakan hukum setelah kejadian.
“Sekarang ini masih dalam tahap ‘soft approach’ di mana dengan pola pendekatan ini, para pedagang yang berjualan di perbatasan setiap saat tertentu diawasi kami, apakah masih ada yang menggunakan Kina atau tidak,” katanya lagi.
Dia menambahkan di mana jika masih menggunakan akan langsung ditegur dan diminta membuat surat pernyataan untuk tidak lagi menggunakan mata uang Kina dalam bertransaksi.
(NL3)
Apa komentar anda ?