Jayapura, Nokenlive.com,- Direktur PDAM Jayapura, Entis Sutisno mengatakan bahwa telah terjadi penurunan debit air di beberapa sumber air yang ada di Jayapura, hal ini di ungkapnya Kepada wartawan di ruang kerjanya, selasa ( 04/09/2018 ).
“ Kami mengalami penurunan yang drastis sekitar hampir 50% dari kapasitas produksi kita, sebagai contoh untuk entrop yang selama ini melayani Jaya Asri Kemudian beberapa wilayah hamadi dan pasar entrop itu sekarang ini terpaksa kami melakukan penggiliran langsung kepada sumber,” ungkapnya.
Hal ini dilakukan karena kapasitas awal itu untuk Entrop sekitar 100 liter per detik tetapi sekarang kondisi hanya 50 liter per detik, sehingga berdampak pelayanan kepada masyarakat di wilayah Asri.
“ Selama ini untuk Jaya Asri kita layani setiap hari 24 jam tapi karena pasokan distribusinya kurang di sana maka kita melakukan pelayanan dan rubah jadi mulai jam 04.00 sore sampai jam 08.00 pagi, memang sesuatu yang memang tidak kita inginkan tetapi memang kondisi yang terjadi di lapangan,” tambah nya.
Selain itu, untuk sumber air yang melayani masyarakat di Abepura dan Kotaraja juga mengalami penurunan yang drastis, di mana Kamwolker yang sebelumnya 60 liter perdetik sekarang hanya 30 liter perdetik, begitu juga Sentani pos 7 yang kapasitas sekitar 50 liter per detik tetapi ternyata mengalami penurunan sekitar 30 liter per detik.
Hal ini akibat dari kurangnya curah hujan yang tidak menentu sehingga fluktuasi air yang masuk ke siklus tanah juga tidak tertahan karena perambahan hutan, selain itu juga pembangunan pemukiman warga yang sudah mendekat dengan lokasi atau cashment area, dan pengambilan air oleh warga dari intstalasi induk PDAM serta pembukaan lahan kebun oleh warga di sekitar lokasi sumber air.
“ Kami akan optimal terhadap kondisi ini untuk mengoptimalkan pelayanan kita terutama di area sumber air jadi saya sudah memerintahkan seluruh jajaran di seluruh wilayah pelayanan untuk rutin ketika hujan turun segera ke intik untuk membersihkan jangan sampai ada daun-daun atau ranting yang menutupi jalur pipa,” Kata Entis.
Dengan kondisi yang ada ini solusi yang akan di lakukan adalah rencana di bangun pengambilan air di danau Sentani melalui Balai Wilayah Sungai Papua, yang di perkirakan pasukan sekitar 800 liter per detik lebih, untuk digunakan sebagai sumber air berbagi masyarakat kota dan kabupaten Jayapura.
“ Tentunya ini akan biayanya Tinggi karena menggunakan water treatment tetapi tentunya ini bagi kami adalah tantangan kedepan untuk memastikan bahwa harus ada penambahan kapasitas produksi kita buat masyarakat Jayapura,” Pungkas nya. (surya)
Apa komentar anda ?