Jayapura, Nokenlive.com – Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Papua dan Papua Barat distribusikan 50,2 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke sejumlah pasar, dalam rangka kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilitasi Harga (KPSH) beras medium.
“Kegiatan ini guna mengantisipasi adanya potensi kenaikan harga secara nasional di minggu ketiga dan keempat sebesar 0,11 %, berdasarkan rakortas Presiden perintahkan Kemendag melalui Perum Bulog untuk lakukan secara massive stabilisasi harga beras medium,” kata Kadivre Perum Bulog Papua dan Papua Barat Muhammad Fauzi membuka KPSH di gudang Dolog Kota Jayapura, Selasa 4 September 2018.
Dalam rangkaian pelaksanaan KPSH turut serta Kepala Satgas Pangan Polda Papua guna mengawal kegiatan, yang diharapkan tidak terjadi penyimpangan yang dampaknya merugikan masyarakat sert sebagai bentuk menjaga ketahanan pangan nasional, dari penyediaan hingga distribusi ke masyarakat. Sampai dengan saat ini di Kota Jayapura telah melaksanakan operasi pasar sekitar 500-750 ton.
Secara keseluruhan di Provinsi Papua dan Papua Barat telah menggelontorkan CBP sejak Januari 2018 sebanyak 7.462 ton dengan rincian Provinsi Papua sebanyak 5.305 ton dan Provinsi Papua Barat sebanyak 2.157 ton. Target operasi pasar CBP di Provinsi Papua dan Papua Barat menggelontorkan sebanyak 150-200 ton per hari dengan ketentuan harga di wilayah 3 yaitu Rp 8.900 per kg (kemasan 50 kg) atau Rp 9.350 per kg (kemasan 5 kg, 10 kg, dan 25 kg).
Wakil Wali Kota Jayapura Ir H Rustan Saru, MM dalam membuka peluncuran KPSH Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat mengatakan bahwa inflasi beras di Kota Jayapura masih aman.
“Yang berbahaya ada dua yakni komoditas ikan yang naik drastis harganya, lalu tiket transportasi udara. Kemudian, jangan sampai ada yang menimbun peredaran beras di pasar dan dibuka pada saat permintaan tinggi,” katanya meluncurkan kegiatan KPSH sekaligus distribusi 6 truk logistik ke sejumlah pasar di Kota Jayapura.
Konsumsi beras warga Kota Jayapura menurut Wakil Wali Kota sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang hampir melampaui setengah juta jiwa. Ia menambahkan pasokan Perum Bulog ke Kota Jayapura cukup dibantu dengan produksi lokal dari beras Koya Barat, dengan luas lahan 550 hektar dan mengalami dua kali masa panen, maksimal produksi 8 ton dalam setahun, Itupun masih jauh dari konsumsi warga Kota Jayapura yang jumlahnya terus bertambah.
Pemerintah sebagai penanggung jawab distribusi beras di Indonesia telah memberikan amanat kepada Bulog untuk distribusikan beras, untuk itu kepercayaan tersebut dijaga agar harga beras tetap stabil serta menguntungkan pedagang dan konsumen. Jangan sampai beras distribusi Bulog tidak tersedia di pasar, hilang dan dicurangi oknum pasar. (Uya)
Apa komentar anda ?