Jayapura, Nokenlive.com,- Beredarnya isyu terkait sejumlah masalah yang terjadi di Rumah Sakit Umum Dok II Jayapura membuat DPR Papua geram. Aksi Inspeksi Mendadak (sidak) lantas di lakukan, di bawah komando Ketua Komisi V sidak ke RSUD Dok II pun di gelar, Senin (20/08/18).
Sedikitnya 30-an wartawan baik dari media lokal maupun nasional di ajak Ketua Komisi V DPR Papua untuk melihat secara langsung keadaan Rumah sakit yang di biayaai dari dana Otsus tersebut, termasuk Wartawan dari Nokenlive.com.
Sidak di mulai dari ruang UGD RSUD Dok II, dan di lanjutkan ke ruangan operasi. Saat memasuki ruang operasi di lantai dua RSUD Dok II nampak tidak ada aktifitas Operasi yang di lakukan.
Saat kami konfirmasi ke salah satu suster yang bertugas di ruangan Operasi, ternyata kendala yang di alami adalah rusak nya dua buah alat steririsasi untuk menstrerilkan alat-alat yang akan digunakan untuk tindak operasi.
Selain itu menurut salah satu perawat PPI RSUD Dok II, Leni Ebbe, ruangan operasi RSUD dok II ternyata tidak sesuai dengan standar ruang operasi pada umum nya.
“ bangunan OK ini tidak sesuai dengan standart, standart nya alur masuk pasien dengan petugas harus berbeda jalur, kalau disini kan sama, begitu hal nya dengan alur keluar sampah dari ruang operasi harus beda lagi, kalau disini kan semua satu alur, “ ungkap Leni.
Leni berharap agar pemerintah dan pihak rumah sakit bisa duduk bersama untuk membicarakan kekurangan dari ruang operasi, agar pembangunan rumah sakit bisa di sesuaikan dengan standart rumah sakit professional.
“ Rumah sakit Dok dua ini kan rumah sakit rujukan nasional, sudah harus pasang AC sentral bukan AC biasa seperti ini, “ tambah Leni sambil menunjuk AC di ruang operasi yang menurutnya sering rusak.
Usai dari ruang operasi, tim sidak DPR Papua bergerak mengunjungi ruangan binatu. Lagi-lagi di temukan masalah di sana.
“ masakan petugas yang mengurus kain bekas orang sakit tidak di lengkapi dengan sarung tangan, bisa-bisa mereka yang kerja disini yang awal nya sehat bisa ikutan sakit, “ keluh ketua komisi V DPR Papua, Yan Mandenas usai memantau langsung tata cara petugas Binatu bekerja.
“ ini mungkin hal yang dianggap sepele, namun ini tetap akan menjadi catatan kami di komisi V agar petugas disini juga di lindungi saat bekerja, “ lanjut Yan.
Tim Sidak DPR Papua lalu menuju ruang strerilisasi untuk melihat secara langsung mesin strerilisasi alat operasi yang di laporkan rusak.
“ Bagaimana pelayanan bisa maksimal bila mesin sterilisasi untuk alat operasi rusak, kami akan segera mengundang pemerintah provinsi Papua untuk membahas masalah ini, kalau di biarkan kasihan rakyat Papua, “ ungkap Yan Mandenas kesal.
Terkait pelayanan Operasi yang harus terus berjalan, salah satu perawat yang enggan disebutkan namanya mengaku sejak bulan Januari higga kini, bila ada pasien yang harus di operasi di RSUD Dok II, Pihak nya harus membawa alat-alat operasi ke Rumah Sakit Yowari di sentani atau RSUD abepura untuk disterilkan di sana.
“ ya.., mau tidak mau kita harus bawa alat-alat operasi ke Yowari atau ke RSUD Abepura untuk di strerilkan disana, dan kami pun harus bayar untuk pakai mesin sterilisasi mereka, “ ungkap nya.
Sidak DPR Papua di lanjutkan menuju Laboratorium dan gudang penyimpanan obat. Lagi-lagi masalah di temukan disana.
Diungkapkan oleh Penanggung Jawab gudang obat RSUD Dok II, Andrefina Karma, dalam penganggaran khususnya obat-obatan pada tahun lalu pihaknya masih mendapatkan alokasi dana hingga Rp 8 miliar, namun pada tahun ini berkurang menjadi Rp 2 miliar.
“Hal ini membuat stok obat berkurang ditambah utang piutang yang masih ada dengan pihak distributor yang biasanya bekerja dengan pihak RSUD Dok II,” ujarnya.
Kata dia, akibat dari belum membayarkan utang tersebut, maka pihak distributor pun enggan mendistribusikan obatnya lagi dan merenggangkan hubungan kerja sama.
“Karena itu, kami meminta pihak DPR Papua agar dapat mendorong Pemerintah Provinsi Papua untuk melunasi utang-utang tersebut, sehingga pendistribusian obat ke RSUD bisa stabil kembali,” harapnya.
Menangapi hal tersebut Yan P Mandenas berjanji akan segera mengundang Pemerintah Provinsi untuk duduk bersama agar membicarakan serangkaian permasalahan yang di temui di RSUD Dok II.
Mengakhiri rangkaian Sidak, Tim DPR Papua dan wartawan menuju gedung Instalasi Rawat Jalan RSUD Dok II Jayapura untuk bertemu dengan wakil Direktur RSUD, namun pertemuan yang juga di hadiri oleh para dokter di RSUD Dok II tersebut tertutup untuk wartawan.
“ Kami DPR Papua sudah melihat secara langsung permasalahan yang ada di RSUD Jayapura, dan ini masalah yang serius, kami akan segera koordinasi dengan Pemerintah Daerah guna membicarakan hal ini. besok kami akan gelar Rapat Koordinasi di DPR dan Penjabat Gubernur akan kami undang, “ Tutup Yan Mandenas. (Nug)
Apa komentar anda ?