Jayapura, Nokenlive.com,- Usai menyebutkan jika timnya akan mencari solusi dan evaluasi terkait performa saat menghadapi PS TIRA, Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano juga menunjukkan kekesalannya atas kinerja wasit yang memimpin laga tersebut.
Menurut Benhur, wasit Novari Ikhsan Alihara sangat responsif terhadap para pemain Persipura. Situasi tersebut akhirnya membuat pemainnya bermain dengan hati-hati, tidak lepas, mudah tersulut emosi hingga kehilangan fokus.
“Cara-cara wasit seperti ini kan jelas merugikan tim. Kita lihat ada diving dilakukan pemain lawan di kotak penalti kita tapi tidak dikenakan kartu, beberapa kali tendangan bebas harus diulangi atas permintaan wasit, banyak kejadian yg buat pertandingan terhenti di babak kedua tapi perpanjangan atau tambahan waktu hanya tiga menit,” keluhnya, lewat rilis yang diterima nokenlive.com, Minggu (12/08/2018).
Lanjut ia mengeluhkan, dengan kondisi seperti itu wasit seperti membiarkan pemain lawan mengulur-ulur waktu. Dan menurutnya hal tersebut ikut memperburuk permainan timnya yang sudah terganggu secara mental.
“Pernyataan ini bukan untuk mencari kambing hitam atas kekalahan kita, kita akui kita kalah, tetapi kita tidak boleh tutup mata atas kemungkinan kesalahan pihak lain yang terkait langsung dengan pertandingan itu,” tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta PSSI untuk membuktikan pernyataan bahwa ingin membenahi perwasitan Indonesia. Karena kata Benhur, faktanya belum dilakukan oleh PSSI.
“Jadi kita minta tolong sama PSSI mana bukti pembenahan itu, jangan juga bikin pernyataan kalau wasit bikin salah jangan dihukum, itu kan seakan-akan membuka ruang wasit untuk berbuat salah, mereka dihukum pun hasil pertandingan tidak bisa dirubah, apalagi tidak dihukum, mereka jadi seperti bebas saja,” tekannya.
Benhur menambahkan, kalau PSSI tidak segera merespon keluhan terkait kinerja wasit, klub-klub jangan disalahkan kalau mencurigai PSSI terlibat dan jadi bagian dari bobroknya perwasitan Indonesia.
“Kalau PSSI saja sudah tidak bisa kita mintai tolong untuk benahi, lantas kemana lagi, apakah kita harus ke Menpora atau Presiden? Kalau begini ya kita berserah saja sama Tuhan,” keluhnya lagi.
“Belum hilang ingatan kita keputusan wasit Dodi yang anulir gol Hilton di Lamongan, eh sekarang ada lagi. Ini bukan masalah kalah menang, kalau wasitnya baik kita pasti respek walaupun kita kalah, buktinya saat kita kalah di kandang dari Bhayangkara, kita tetap respek wasitnya karena dia baik, juga saat kita imbang lawan PSIS di kandang, wasitnya bagus, kita tidak protes,” sambungnya. [Djaps]
Apa komentar anda ?