Sentani, Nokenlive.com – Sekolah adat yang didirikan secara swadaya oleh warga Kampung Hobong, Sentani, Kabupaten Jayapura, untuk mengajari anak-anak setempat melestarikan budaya daerah itu.
“Sekolah adat ini berdiri sejak 2009 dan hingga kini ada sekitar 60 anak yang dididik di sekolah ini,” kata Yuliana Suebu, salah satu guru sekolah adat itu di Sentani, Jumat. Ia mengatakan guru yang mengajar di tempat itu hingga kini berjumlah puluhan orang yang juga warga Kampung Hobong.
Dia menjelaskan sebenarnya nama sekolah adat itu adalah “Sekolah Adat Hawe Permai”. Sebutan “hawe” dikenakan pada sekolah itu karena selat danau ke Kampung Hobong namanya “Hawe”.
Masyarakat Kampung Hobong secara swadaya mendirikan sekolah adat itu dengan tujuan melestarikan budaya Papua, terutama Sentani, agar tidak punah.
Yuliana menjelaskan di sekolah adat itu anak-anak mendapat pelajaran, antara lain membuat beragam karya budaya Papua, lebih khusus budaya Sentani.
Karya anak-anak sekolah itu, antara lain pernak-pernik dari kayu, sisir bambu, “sempen” dari tanah liat, tifa, noken dari kulit kayu, lukisan di atas kulit kayu, dan kalung bermanik-manik.
“Anak-anak didik sekolah adat ini juga diajar untuk membuat perahu, kini mereka sudah mahir membuat perahu,” kata dia. (NL3)
Apa komentar anda ?