Jayapura, Nokenlive.com – Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengakui adanya operasi penegakan hukum dengan sasaran kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Kampung Alguru, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.
Namun, Kapolda menegaskan bahwa operasi penegakan hukum itu bukan dikategorikan operasi militer seperti yang ramai di perbincangkan di media sosial. Menurut Boy Polisi dibantu TNI akan terus melakukan operasi penegakan hukum untuk menangkap anggota KKSB yang sejak Juni lalu melakukan serangkaian penembakan dan menganiaya warga sipil di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
“Apa yang dilakukan Polri dibantu TNI, pada Rabu (11/07/2018) sudah sesuai prosedur,” kata Irjen Boy Rafli kepada awak media di Jayapura, Kamis (12/07/2018). Jendral Boy menambahkan bila kini banyak berita “hoax” yang sengaja disebarkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab terkait kasus yang terjadi di Kenyam, termasuk ada nya aksi pengeboman lewat udara yang di lakukan oleh personil TNI-Polri.
“ Tidak ada pemboman seperti yang ada di media sosial sehingga terjadi kebakaran hutan, Gambar yang diunggah di medsos itu terjadi di Kalimantan akibat kebakaran hutan beberapa tahun lalu dan bukan di Kenyam,” Ungkap nya.
Kapolda menambahkan bila Penegakan hukum akan terus dilakukan untuk menangkap para pelaku yang merupakan anggota KKSB yang di ketahui bersembunyi di Kampung Alguru.
Seperti yang pernah di beritakan sebelumnya, Sejak bulan Juni tercatat sudah dua kali penembakan oleh KKSB terhadap dua pesawat sipil yang sedang mendarat di bandara kenyam.
Pada 22 juni penembakan melukai co-pilot pesawat dimonim, tiga hari berselang KKSB kembali menembak pesawat trigana dan melukai pilot.
Selain menembak pesawat, KKSB juga menembak dan menganiaya warga sipil. Tercatat tiga warga sipil tewas akibat penembakan di kenyam, dan melukai seorang anak kecil. (NL/Nug)
Apa komentar anda ?