Nabire,Nokenlive.Com – Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik S.,STP.MM dengan tegas beri peringatan kepada para tengkulak lantaran harga cabai di pasar melonjak tinggi.
Ia mengungkapkan bahwa setelah turun langsung ke lapangan, ia mendapati harga cabai di petani nabire hanya berkisar Rp 30.000,-hingga Rp 40.000,-. Akan tetapi di pasar harganya bisa melonjak hingga harga Rp 100.000 hingga Rp 120.000,-
“Kalau seperti ini dimana senjang kesenjangannya? Kasihan petaninya. Coba kita lihat, kalau harga cabai di petani Rp 40.000 ke tengkulak harganya Rp 120.000 berarti kurang lebih ada Rp 70.000 yang selisih, itu ada di tengkulak”. Jelasnya.
Untuk itu, dengan tegas, Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik memberikan peringatan keras, katanya “tengkulak stop sudah, dengan cara-cara seperti itu”. Tegasnya.
Lanjutnya, ia mengatakan pemerintah provinsi papua tengah akan melakukan intervensi. Untuk itu ia meminta kerjasama pemerintah daerah kabupaten nabire, dalam hal ini bupati nabire agar segera menetapkan satuan harga di nabire. Sehingga berdasarkan acuan harga yang ditetapkan itulah yang akan dilakukan intervensi ke para tengkulak. Sehingga tidak ada lagi inflasi yang terus meningkat.
Disisi lain, ada dampak positif yang didapatkan dengan hadirnya maskapsi sriwijaya air di nabire, ibukota provinsi papua tengah. Ia mengatakan dengan hadirnya Sriwijaya Air, maka untuk memasok cabe dari kabupaten lain semakin mudah.
“Dari jayapura bisa masuk cabe, dari sorong bisa masuk cabe, dan dari merauke juga dari daerah lainnya. ini yang harus sama-sama kita kerjakan”. Ujarnya.
Inilah salah satu beberapa hal dampak positif dari hadirnya transportasi udara, keterbukaan transportasi yang ada saat ini, tidak hanya untuk mempermudah konektivitas, penurunan harga tiket pesawat, tetapi hal ini juga berdampak pada ekonomi, penurunan inflasi dan tentunya untuk kesejahteraan masyarakat di papua tengah.
(Lisa)
Apa komentar anda ?