JAYAWIJAYA, Nokenlive.com – 102 atlit Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke-XXI dari Provinsi Papua Pegunungan dijadwalkan sudah berangkat ke lokasi pagelaran di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) pada 6 September 2024.
Sekretaris Umum KONI Papua Pegunungan, Timotius Matuan di Wamena, Senin, mengatakan walau Papua Pegunungan merupakan daera otonomi baru (DOB) namun Gubernur Velix Wanggai melalui kebijakannya melibatkan sangat banyak atlit atau olahraga tim pada agenda Nasional ini.
“Tanggal 8 September itu upacara pembukaan sehingga target kami 6 September, atlit dan seluruh oficial sudah berada di Aceh dan Sumut. Kita bersyukur sekali kepada gubernur, sangat luar biasa bahwa beliau mampu untuk memberangkatkan sejumlah atlit 102 atlit dan total yang akan berangkat semua adalah 294 orang, itu termasuk dengan SDM,” katanya.
Pada PON kali ini atlit Provinsi Papua Pegunungan terlibat 15 cabang olahraga (cabor) dan satu cabang olahraga eksibisi yaitu asosiasi atlit lari (alti). 15 cabor dimaksud adalah angkat besi, angkat berat, dayung, panahan, terbang layang, sepatu roda, sepak bola putra, sepak bola putri, futsal putri, binaraga, pencaksilat, karatedo, tinju, catur, biliar.
“Sebagian besar atlit sudah berangkat menuju ke Jakarta dan juga ada yang persiapan di Jayapura. Yang sementara akan bertanding Tanggal 2 September adalah dayung dan juga futsal putra-putri,” katanya.
Keterlibatan dalam PON sebagai hal baru di Provinsi Papua Pegunungan sehingga tentunya ada kekurangan, namun KONI selalu memberikan dukungan kepada atlit dengan harapan mereka melaksanakan event itu dengan baik.
Pemerintah Papua Pegunungan telah menjalin kerja sama dengan maskapai Garuda Indonesia untuk mobilisasi kontingen dari Jayawijaya – Jayapura – Jakarta ke Aceh dan Sumatera Utara.
“Garuda siap memberangkatkan dari Wamena – Jayapura – Jakarta sampai dengan Aceh dan Sumut. Karena Garuda itu dia punya group, jadi walaupun Garuda tidak masuk dua provinsi ini, tetapi mereka ada kerja sama,” katanya.
KONI Papua Pegunungan mengharapkan dukungan seluruh masyarakat agar jika para atlit tidak bisa merebut medali emas, setidaknya mereka bisa membawa pulang medali perak atau perunggu.
“Saya katakan demikian karena dari PON Ke-I – XXI ini, ada provinsi yang sudah tertua tidak pernah dapat medali. Tetapi syukur dukungan doa masyarakat itu kalau kami ada dapat medali, itu sejarah pertama yang akan dicatat,” katanya.
Marius F Yewun
Apa komentar anda ?