Jayapura, Nokenlive.com
Badan Pusat Statistik (BPS) Papua meliris 11 kelompok yang punya andil penyumbang inflasi di Papua hingga bulan Maret 2023.
Adapun 11 kelompok tesebut diantaranya terdapat pada makanan dan tembakau sekitar 25 persen, pakaian dan alas kaki 0,01 persen, perumahan, air, listrik dan perabotan rumah tangga sebesar 0,02 persen dan kesehatan sekitar 0,01 persen.
Kemudian transportasi 0,09 persen dan lain sebagainya.
“Hasil pantauan BPS Provinsi Papua hingga Maret 2023 terjadinya inflasi gabungan pada tiga kota yakni Merauke, Mimika, dan Jayapura sebesar 0,39 persen,” ungkap kepala BPS Papua, Adriana Helena Caroline ketika dijumpai wartawan diruang kerjanya, Selasa, (4/4/23).
Kepala BPS, Adriana Helena Caroline merincikan, Merauke alami inflasi sebesar 0,90 persen, Timika inflasi sebesar 0,64 persen dan kota Jayapura sebesar 0,12 persen’
“Sementara untuk inflasi year on year untuk kota Merauke sebesar 3,17 persen, Timika sebesar 5,38 persen dan kota Jayapura sebesar 4,39 persen, “ ujar Adriana Helena Caroline.
Sementara itu dua kelompok pengeluaran yang tidak punya andil terhadap inflasi maupun deflasi periode Maret 2023 ini yaitu terdapat pada bidang informasi dan jasa keuangan sekitar 0,00 persen, bidang pendidikan juga 0,00 persen.
Disinggung terkait pemekaran daerah otonomi baru, kata Adriana Helena, melalui pemekaran wilayah baru di Papua, tentu akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah pemekaran misalnya Papua Tengah ada PT Freeport di Timika.
Daerah memiliki Pertanian dan Perkebunan di wilayah Papua Selatan dan Pegunungan, serta perikanan dan sebagainya ini pasti akan memberikan andil terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah Papua umumnya dan lebih khusus di tiap daerah otonomi baru, yakni Papua Tengah, Pegunungan dan Papua Selatan.(ANDIKA PAMAN)
Apa komentar anda ?