Kuliah Kerja Nyata (KKN) salah kegiatan yang eratkaitanya dengan praktek mahasiswa dari dari berbagai perguruan tinggi langsung di lapangan. Ditempat KKN, mahasiswa akan belajar, mengabdi, mengajar dan berbaur dengan masyarakat setempat.

Mahasiswa yang dikirim kesuatu tempat melaksanakan kerja kuliah nyata untuk memiliki wawasan luas dimana KKN tidak sekedar kuliah kerja nyata saja, tetapi program ini sebagai bentuk integrasi dari pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Mahasiswa yang melaksanakan KKN selain mendapatkan pengalaman dan ilmu baru, juga akan melahirkan pemuda terpelajar memiliki semangat tinggi, pemikiran kreatif, mandiri, inovatif agar kelak nantinya dapat membangun bangsa diberbagai sektor sesuai dengan kemampuan ilmu yang dimilikinya masing-masing.
Hal inipulah dilakukan sebanyak 15 orang mahasiswa gabungan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama (KKN KNMB) dikampung Benyom Jaya I, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Papua.
Dikampung Benyom Jaya I para mahasiswa KKN KNMB ini mengadakan pelatihan therapis kepada para pemuda disana dimana sebelumnya, mahasiswa KKN KNMB kelompok Benyom Jaya I telah mengadakan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat setempat, (28/07/22).
Saat mengadakan sosialisasi ditengah-tengah masyarakat kampung Benyom Jaya I, antara warga setempat, para mahasiswa dengan disuguhkan kopi dan gorengan membuat suasana persaudaraan keakraban terjalin yang baik.
Ketua posko KKN Benyom Jaya I dari IAIN Fattahul Muluk Papua, Akdi Julianto mengatakan bahwa, pelatihan tersebut guna memproduktivitaskan kegiatan para pemuda yang telah lama vakum.

Sekretaris Kampung Benyom Jaya I, pak Tukaji menyambut baik kedatangan mahasiswa KKN KNMB di kampung Beyom Jaya I. “Selamat datang adik-adik KKN KNMB di kampung kami,” ucap Tukaji.
Kepada mahasiswa KKN KNMB, Tukaji menjelaskan, kegiatan pemuda di kampung ini telah lama vakum, mulai sekitar tahun 2017 atau 2018. Ditambah lagi pandemi Covid 19 mulai menyerang di akhir tahun 2019 yang melanda secara global, tentunya juga hal itu kampung Beyom Jaya I kena dampaknya dimana aktifitas masyarakat sehari-hari terbatas.
Sementara itu, Surya Adam Hasibuan, mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, selaku koordinator kegiatan saat sosialisasi mengungkapkan, kegiatan KKN KNMB ini kita berinisiatif untuk menghidupkan kembali semangat para pemuda untuk melakukan hal-hal yang produktif. Diantaranya, kita akan mengadakan beberapa pelatihan seperti pelatihan therapis, noken, salat jenazah, dan public speaking.
Diujung acara sosialisasi, kita mendapatkan data berupa minat para pemuda untuk memproduksikan kegiatannya, mulai dari pelatihan noken dan topi khas Papua (Mahkota), pelatihan public speaking, pelatihan therapis, dan pelatihan salat jenazah. Mereka berhak memilih mana saja, dan berhak memilih lebih dari 1.
“Setelah itu, kita akan lanjutkan eksekusi untuk kegiatannya, dengan memanfaatkan SDM yang mumpuni dari mahasiswa kelompok KKN, kita garap semua pelatihan tersebut tanpa mengundang orang lain sebagai narasumber, karena setiap dari mahasiswa peserta KKN ini adalah orang-orang yang ahli dalam bidangnya masing-masing, dan bisa sampai ke Papua ini tidak lain dan tidak bukan karena hasil proses seleksi dari kampusnya masing-masing. Seperti Dewi Sukmawati dari IAIN Fattahul Muluk yang ahli di bidang merajut, Whan Nurdiana dari IAIN Ponorogo dibidang public speaking, Abdullah Silawane dari IAIN Ambon, dan Surya Adam Hasibuan dari UIN Sunan Gunung Djati, Bandung dibidang Therapis,” jelas Hasibuan.

Dari beberapa pelatihan yang ditawarkan merupakan program kerja unggulan mahasiswa KKN. Yang mana dari beberapa pelatihan tersebut akan menghasilkan out-put berupa produk maupun jasa keilmuan. Saat pelatihan Therapis, terlihat banyak sekali pemuda pemudi yang minat mempelajarinya.
“Oleh karena itu, harapan kami, pemuda pemudi yang ada dikampung Benyom Jaya I memberikan dampak minimal kepada keluarganya, terlebih pada kampung Benyom Jaya I ini. Dan mempunyai visi satu rumah satu Therapis, guna meminimalisir penyakit yang tersebar di Papua ini, seperti malaria contohnya. Bukan hanya itu, dengan keilmuan ini tentunya dapat menambah income jika dilakukan dengan continue. Dengan bekal ilmu dari komunitas GM Raksa Jasad, menggunakan metode Akupoint Anatomi dan Hijamah (bekam), kita langsung mempraktikkannya dan berhasil melewati pelatihannya.
Surya Adam selaku narasumber mengungkapkan, pelatihan Therapis ini tentunya memiliki tahapan, seperti jari puntur guna mendeteksi sumber akar penyakit yang terhubung ke organ tubuh dan ujung-ujung jari, kemudian totok perut untuk menstimulus organ yang kurang kinerjanya, setelah itu melakukan metode akupoint anatomi yaitu melakukan penotokan pada titik-titik meridian tubuh manusia, dan terakhir melakukan hijamah atau bekam.(RED)

Apa komentar anda ?