Oksibil – Nokenlive.com
Ratusan mahasiswa Universitas Okmin Papua, Pegunungan Bintang angkatan pertama tahun akademik 2021/2022 dilepas secara resmi mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL). Pelepasan secara resmi oleh Wakil Rektor III, Dr. Aloysius Kambana berlangsung diaula Universitas Okmin Papua, Kamis, (22/07/2022).
Meskipun ratusan mahasiswa universitas UOP Pegunungan Bintang baru memasuki smester III, sesuai kurikulum baru yaitu, kurikulum kampus merdeka beljar (KMB), dimana mahasiswa lebih banyak belajar dilapangan disebut Satuan Kredit Semester (SK).
SKS sendiri merupakan satuan beban studi pada mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa, yaitu bobot studi setiap mata kuliah. Sementara setiap mata kuliah punya SKS berbeda-beda, biasanya 2-3 SKS. Namun, ada yang bobotnya lebih tinggi, yaitu 6 SKS.
Sistem Kredit Semester (SKS) ini memungkinkan mahasiswa untuk mencapai perkuliahan efektif dalam masa studinya. Itulah mengapa mahasiswa diwajibkan untuk menempuh batas SKS tertentu untuk menyelesaikan masa studinya disamping mata kuliah wajib dan pilihan.
Wakil Rektor III Dr. Aloysius Kambana disela-sela pelepasan mengatakan, diutus universitas megikuti PKL untuk membawa nama baik universitas serta membawa nama kabupaten Pegunungan Bintang, melakukan tugas Tridharma perguruan tinggi.
“Anda harus lakukan adalah, pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengembangan. Sekarang Anda sedang mengabdikan kepada masyarakat,” tekan Dr. Aloysius Kambana saat memberikan arahan.
Aloysius Kambana mengatakan, dengan berkat Tuhan yang maha kuasa, atas nama rektor universitas Okmin Papua, membuka acara pelepasan mahasiswa PKL tahun akademik 2021/2022 dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi untuk kemajuan masyarakat Pegunungan Bintang.
Ditempat sama, ketua program studi Antropologi Sain dan Budaya, Tenas Kissmlu, SH. MH menjelaskan, biasanya PKL bagi mahasiswa nanti smester tujuh, tetapi dengan adanya kementerian baru era presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengadakan perubahan kurikulum baru kurikulum Kampus Merdeka Beljar (KMB) , sehingga mahasiswa dianjurkan untuk lebih banyak dilapangan, kemudian teorinya sedikit. Dengan kurikulum KMB, setiap mahasiswa akan mengikuti tiga kali PKL.
Tenas Kissmlu menjelaskan bahwa, kampus Okmin Papua telah memiliki surat izin dari kementerian pendidikan dan kebudayaan. Artinya kampus ini sudah terakreditasi, tetapi akan diuji setelah satu tahun oleh tim Asesor. “Sehingga kampus kami sudah punya legalitas hukum yang jelas,” tutupnya.
Acara pelepasan mahasiswa – mahasiwi turut dihadiri sejumlah pejabat eselon II Pegunungan Bintang, pengurus universitas, pembantu rektor, dekan, dosen pembimbing, ketua-ketua prodi serta ratusan hamasiswa lainnya. (Aquino Ningdana)
Apa komentar anda ?