JAYAPURA, Nokenlive.com
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau (IMM) menggelar kegiatan Dasul Asgam Madya yang secara resmi di buka oleh sekertaris DPD Muhammadiyah Kota Jayapura, Mohammad Zamroni. Kegiatan berlangsung pada, Minggu 19/06/2022 bertempat di SMU Muhammadiyah, Abepura.
Mohammad Zamroni kepada wartawan mengatakan bahwa kegiatan DAM adalah merupakan pembinaan kaderisasi organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
“Tema yang kami usung adalah Kritik Digitalisme Realitas Paradox dan Masyarakat Hoax, dan kegiatan DAM ini adalah salah satu pembinaan kaderisasi dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah”, terangnya kepada wartawan.
Sementara itu Ketua PC IMM Kota Jayapura Bagus Syafaat menjelasakan bahwa Darul Aqrom Madya merupakan jenjang perkaderan dalam kelas Intermediate dimana para peserta dididik guna menjadi intelektual muda yang berpikir tajam dan kritis. “Pengkaderan DAM secara mekanisme mulai dari input hingga output, prosesnya menuntut para peserta untuk memperkaya diri dengan wacana dan gagasan”, paparnya.
Ditambahkan tema dari ini DAM diharapkan menjadi patron wacana yang menjadi keseluruhan dari DAM itu sendiri, sehingga secara teknis hal ini menjadi pra gagasan atau dasar berfikir tentang orientasi dan capaian sistem kaderisasi.
Lanjutnya Ketua IMM Kota Jayapura menyinggung tema yang diangkat berkaitan dengan kritik digitalisme, dengan fokus kritik kali ini adalah digitalisme dalam prespektif modernisme yang memiliki dampak secara fundamental dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Menurutnya Jika ditarik ke 20 tahun kebelakang, kemajuan teknologi digital terjadi begitu cepat, terkadang laju perkembangan ini sulit dibendung masyarakat awam, sehingga tantangan digitalisme bukan hanya soal buta teknologi tetapi juga pada entitas masyarakatnya yang mengalami pergeseran dalam sosial kebudayaan.
“Jika dahulu secara simbolik manusia berinteraksi dalam dunia nyata kini beralih kedunia digital melahirkan realitas baru, realitas baru ini sulit dipahami oleh masyarakat awam dengan membuat akun – akun media sosial banyak masyarakat terjebat pada Informasi palsu dan hoax yang secara langsung dapat merugikan masyarakat itu sendiri, “Katanya”
Bagus menyatakan, Realitas maya ini yang disebut sebagai realitas paradox, realitas paradox ini kemudian memberi efek setelahnya yakni masyarakat Hoax, atau masyarakat yang cenderung memodifikasi realitas dan terbiasa tidak memberikan informasi yang utuh, namun terus memberikan pengaruh terhadap orang lain untuk percaya dengan informasi yang disampaikan. Menyebabkan keriuhan dimedia sosial. (Michael Edowai)
Apa komentar anda ?