Keerom, Nokenlive.com – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 01, Muhammad Markum – Malensius (MAMA) meminta kepada para pendukung dan kepada semua masyarakat yang ada di Kabupaten Keerom agar dalam Pilkada tidak membawa – bawa agama ke ranah politik.
“Dalam Pilkada ini saya minta agama tidak dibawa – bawa ke ranah politik. Entah itu agama Muslim, Kristen, Hindu, Budha, Katholik dan Kong Hu Cu jangan dibawa ke politik karena itu nanti akan terjadi perpecahan yang selama ini masyarakat sudah terjalin kerukunan,” pesan calon Bupati nomor urut 01, Muh Markum dalam kampanye terbatas didampingi wakilnya, Malensius Musui di Kampung Naramben, Arso 13 distrik Skanto, Selasa (06/10/2020).
Markum berharap kepada tokoh Agama terutama kepada ulama, Ustad, Pdt dan Pastor memberikan pencerahan agar mereka lebih baik sehingga mereka layak masuk surga.
“Lebih baik kita memberikan pencerahan ke hal – hal kebenaran daripada kita membawa ke ranah politik yang menuju kehancuran, kalau sudah bawa ke politik pasti bubar dan terjadi konflik. ASN dan TNI/Polri juga tidak boleh berpolitik. Biarlah masyarakat yang menentukan hak pilihnya,” harap calon petahanan tersebut.
Markum menuturkan, dalam kampanye terbatas, Pasangan MAMA menyampaikan permohonan maaf karena hanya berjumlah 50 orang. Hal itu dikarenakan aturan dari KPU pusat, dimasa pandemic covid-19.
“Memang kita dibatasi hanya 50 orang, itupun waktu dibatasi dari pukul 10.00 WIT hingga pukul 17.00 WIT. Jadi kita bisa semua ketemu, hanya ada keterbatasan waktu. Jadi setiap pertemuan hanya 50 orang,” ujarnya.
Namun Markum meyakini bahwa dalam pertemuannya kepada masyarakat, pasti mendapatkan bagian untuk menyampaikan Visi Misi pada kepemimpinan berikut.
“ Visi Misi kami berdasarkan ide dan gagasan, yang tadinya dengan Almarhum belum tuntas maka akan dituntaskan pada kepemimpinan saya dan pak Malensius Musui nantinya,” tukasnya.
Dalam pembangunan, pihaknya akan menyatukan semua elemen yang ada di Kabupaten Keerom, baik itu dari Pegunungan, masyarakat Asli, Masyarakat Asli Trans dan seluruh masyarakat yang ada di seluruh Indonesia yang ada di Kabupaten Keerom akan bersama – sama membangun Keerom kearah yang lebih baik.
“Saya baru 2 tahun 8 bulan menjabat sebagai Bupati menggantikan Almarhum, harusnya kami melaksanakan 5 pilar pembangunan daerah. Sudah kerjakan 3 Pilar, baik itu pembangunan infrastruktur jalan, Manejemen Pemerintah dan Pertanian. Ini masih jalan, sehingga kami akan lanjutkan pada kepemimpinan kami bersama Malensius Musui,” tukasnya.
Malensius Musui adalah orang asli dari Keerom, sementara Muh Markum orang Asli Trans yang mendiami Kabupaten Keerom.
“Jadi kami berdua bukan ASPAL (Asli Tapi Palsu), kami orang asli di Kabupaten ini tidak ada yang lain. Jadi kami mau yang terbaik kepada masyarakat kami,” tukasnya.
Masalah pembangunan infrastruktur, Markum menyampaikan permohonan maaf karena seharusnya pembangunan sudah harus dilaksanakan sepenuhnya, namun karena mengingat pandemic covid-19 sehingga anggaran semuanya dialihkan.
“Saya ucapkan terima kasih kalau ada kritikan dan masukkan dari masyarakat, saya akan genjot pembangunan itu,” Katanya.
Kendati demikian, pihaknya sudah meletakkan pondasi tata ruang Kota yang dimulai dari Distrik Arso.
“Pembangunan jalan harus dilakukan dengan Rigit Beton agar bisa tahan 20-25 tahun ke atas, kenapa Beton, karena sepanjang jalan ini daerah rawa, sehingga ketika muatan berat lewat makanan jalan amblas,” paparnya.
Untuk itu, Markum meminta kepada masyarakat untuk tidak ragu – ragu memilih pasangan nomor urut 01, yaitu pasangan MAMA pada bilik suara 9 Desember 2020 nanti.
“Masyarakat siapkan diri untuk mencoblos nomor urut 01,” ujarnya disambut masyarakat dengan teriakan 100 persen untuk MAMA.
Sementara itu, calon wakil Bupati nomor urut 01, Malensius Musui mengajak seluruh masyarakat Keerom untuk bersatu hati mencoblos nomor urut 01.
“Kalau mau daerah ini maju dan dibangun dengan hati, kami lah berdua yang melanjutkan pembangunan ini. Kalau orang lain daerah ini makin hancur,” ujarnya.
Malen secara tegas meminta kepada masyarakat untuk tidak percaya, jikalau ada kandindat menyampaikan bahwa dirinya adalah orang asli Keerom.
“Saya ini anak asli Keerom, tete, nenek, bapak dan saya lahir di sini. Kami punya tanah di sini dan pak Marcum orang Asli Trans, jadi Kami ini orang asli disini. Kalau ada yang bicara dia orang asli, mari ajak dia ke rumah supaya kita ceritakan adat yang sebenarnya,” katanya.
Untuk itu, ia meminta tidak mudah terhasut dengan omongan orang lain.
“harus fokus pada pikiran yaitu pilih nomo urut 01,” tegas Malens disambut hangat seluruh masyarakat Kampung untuk memilih pasangan MAMA.
(NL)
Apa komentar anda ?