Serui, Nokenlive.com – Kapolres Kepulauan Yapen, AKBP Kariawan Barus,SH,S.Ik ,MH temui warga disekitar Jalan Gajah Mada Serui yang sempat melakukan aksi penolakan terhadap dijadikanya Rumah dinas direktur RSUD Serui sebagai rumah isolasi bagi tenaga kesehatan (Nakes) yang terpapar virus Covid 19.
Diketahui aksi penolakan warga Gajah Mada ini dilakukan sehari sebelumnya (Rabu 16/09) ketika petugas tengah melakukan pembersihan rumah tersebut, warga yang mendengar rencana akan digunakanya rumah dinas direktur RSUD Serui sebagai tempat isolasi nakes terkonfirmasi Positif Covid 19 langsung melarang dan menolak rencana itu serta sempat menutup akses masuk rumah tersebut.
Saat menemui warga, Kamis (17/09/2020) ,Kapolres AKBP Kariawan Barus bersama sejumlah anggota dewan, Kadis Infokom Wellem Zaman Bonai, Direktur RSUD Serui dr Jhony B Abba, Kabag Ops Polres Yapen, AKP Muchsit Sefian, Kasat Samapta Iptu Edy Tohir pada kesempatan itu ikut memberikan penjelasan terhadap pentingnya rumah tersebut digunakan sebagai tempat isolasi guna membantu tenaga kesehatan yang terpapar agar cepat sembuh tentunya dengan pengawasan ketat dari petugas.
Ketua RW 01 kelurahan Serui Kota, Efradus Ansanay kepada wartawan mengaku ada penolakan dari warga karena belum ada penjelasan dari pihak terkait tentang adanya rencana menjadikan rumah ini untuk isolasi tenaga kesehatan yang terpapar Covid19.
“Perlu ada penjelasan karena tempat ini padat penduduknya sehingga mereka kuatir jangan sampai mengakibatkan penularan,” ucap Ansanay.
Lanjut Ansanay setelah mendapat penjelasan dari Kapolres dan dokter warga sudah jelas dan menerima asalkan ada perbaikan-perbaikan seperti pagar rumah yang harus ditutup.
Sementara itu disela meninjau rumah isolasi yang lain di Wainakawini, Kapolres AKBP Kariawan Barus meminta semua masyarakat ikut mendukung rumah isolasi bagi tenaga kesehatan yang terpapar apalagi tenaga kesehatan ini merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid19.
“Ayo.. kita sama-sama sukseskan kesehatan mereka sehingga nanti mereka bisa melayani kita apalagi didaerah kita ada peningkatan kasus terpapar Covid 19,” harap Kariawan Barus.
Menurutnya guna memutus mata rantai penularan Covid 19 ini harus dilakukan langkah-langkah isolasi dan dikoordinir baik agar mudah dikontrol kesehatannya.
“Dengan mereka cepat sembuh berarti cepat juga mereka bisa melayani masyarakat karena ini kepentingan kita bersama jadi harus kita dukung bersama apa yang diperbuat pemerintah,” ujar Barus.
Barus menjelaskan pengawasan di rumah isolasi ini nantinya akan menempatkan anggota untuk berjaga yang peranya adalah memberikan informasi bahwa ditempat itu ada orang terkonfirmasi Covid 19 dan menjaga orang yang diisolasi tetap tertib.
Ditempat yang sama saat meninjau perumahan dokter di Wainakawini, Direktur RSUD Serui, dr Johny B Abba, M.kes menuturkan sesuai apa yang dilaporkan bupati pihaknya telah menyediakan tiga lokasi untuk tempat isolasi tenaga kesehatan yang terpapar virus Covid 19 diantaranya, Rumah direktur RSUD di Jalan Gajah Mada, Perumahan dokter di Wainakawi dan diruangan RSUD Serui.
“Tiga tempat itu yang kita siapkan dengan harapan jika ada nakes kita dari rumah sakit tidak bisa isolasi mandiri akan kita tampung disini,” kata dr Abba .
Dikatakan dr Johny Abba dari 40 kasus terkonfirmasi positif Covid19 ada sekitar 32 tenaga kesehatan yang terpapar dan diharapkan pihaknya dapat melokalisir kasus terpapar saat ini agar dapat segera memutuskan mata rantai penularannya dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
(Itink)
Apa komentar anda ?