Jayapura, Nokenlive.com – Cintai pekerjaan yang sedang dilakukan, maka akan ada hal positif yang didapat. Motivasi inilah yang dilakukan pria bujangan berusia 29 tahun sejak merantau di tanah Port Numbay Kota Jayapura, Bumi Cenderawasih.
Pria dengan nama lengkap Penantius Faofeto mengaku bekerja tak semata-mata untuk mencari penghasilan saja. Menurutnya, kalau berpegang kepada penghasilan, maka sudah pasti akan ada rasa kekurangan. Ia ingin berbagi sedikit soal pekerjaan, pertama jangan berpikir soal penghasilan yang harus besar.
“Sebagai mahluk ciptaan tuhan, saya bekerja untuk beribadah, bonus untuk saya dari kerja ini adalah upah yang saya dapat. Soal kerja, jangan permasalahkan jenis pekerjaan, tapi lihat dari hasil yang didapat dan selalu bersyukur apa yang diberikan oleh Tuhan,” kata Feto sambil mendorong gerobak sampah di kawasan Papua Trade Center (PTC) Entrop, Kota Jayapura.
Berikutnya, kata Feto, tak ada pekerjaan yang baik, jika tak berpikir baik atau positif dan pintar dalam mengatur waktu. Ia awalnya masuk kerja lantaran ada seseorang yang memberikan informasi soal lowongan pekerjaan di PTC.
“Sejak awal memang saya mau kerja, saya dapat pekerjaan ini jauh dari keluarga. Makanya sangat bersyukur atas apa yang sudah saya capai sampai saat ini,” imbuhnya.
Dibeberkannya, sebelum terjadi pandemi Covid-19, ia mendapatkan upah per dua minggu sebesar dua jutaan rupiah. Alhasil, dalam sebulan dirinya bisa menyisihkan sekitar tiga jutaan dari empat juta lebih gaji upah yang didapatnya dalam satu bulan.
“Sejak wabah covid-19, ada aturan baru dengan pemotongan gaji. Saya dan teman-teman disini (PTC) mengerti juga dengan pemotongan gaji ini, karena corona,” ungkapnya.
Hingga kini ia tetap bertahan ditempat kerja, tak ada kata mengeluh darinya soal pemotongan gaji, dikarenakan apa yang ia dapat adalah hasil keringat sendiri dan juga adanya campur tangan Tuhan.
“Saya bertahan di tempat kerja ini, karena kerja agak santai dan ringan. Memang benar setiap pekerjaan pasti ada resikonya,” kata Feto yang gemar makan pinang.
Tak terlintas sedikitpun dipikirannya untuk mencari pekerjaan lain, ia hanya mengikuti alur yang ada tanpa pikiran negatif. Tips yang selanjutnya, buang jauh-jauh pikiran jelek atau negatif seperti kerja membersihkan sampah bahkan ada yang berbau busuk.
“Tapi pikiran negatif itu tetap saya singkirkan, karena saya mencintai pekerjaan yang saya dapat,” kata pria yang berdomisili di kawasan Kantor Distrik Jayapura Selatan.
Dimana bumi di pijak, disitu langit di junjung. Pepatah ini juga sebagai dasarnya untuk menyambung kehidupannya di negeri orang lain. Pria perantauan ke port numbay sejak tahun 2013 lalu, berharap tetap sehat agar selalu bekerja.
“Jaga kesehatan, agar kita tetap bekerja dengan penuh tanggung jawab. Saya senang bisa bersama teman-teman di sini, tak mau disanjung, tapi mau membantu,” tutupnya.
Kebanyakan orang berpikir akan mencintai pekerjaan yang sesuai keinginannya, dengan posisi tinggi, dan gaji mumpuni. Padahal, mencintai pekerjaan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan dan membuntuhkan kerja keras, strategi, serta komitmen.
Pakar psikologi Sherrie Campbell, PhD mengatakan kunci utama menjalani hidup yang berkualitas ada di pikiran. Jika berpikiran positif, maka setiap masalah dan hambatan yang datang akan bisa dilalui dengan baik.
“Anda pun akan mencintai pekerjaan Anda seberat apapun masalah Anda temukan,” kata Sherrie dalam artikelnya di 8 Ways to Radically Increase Your Productivity.
Sekilas sudah beberapa poin yang dapat diberikan dari pria murah senyum ini, tanpa kesehatan, semangat dan cintai pekerjaan. Maka sirnalah segala keinginan anda, jika keputusasaan dan menyerah terus menyelimuti anda.
(Inex)
Apa komentar anda ?