Wamena, Nokenlive.com – Ketua Asosiasi Pegunungan Tengah Papua, Befa Yigibalom dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, mensinyalir adanya permainan atau transaksi jual beli hasil Rapid Test di Jayapura oleh oknum-oknum tertentu.
Sehingga, Asosiasi Bupati Peguteng dan Pemerintah Jayawijaya meragukan hasil Rapid Test yang dipakai ataupun digunakan sebagai surat jalan masuk ke Wilayah Wamena Kabupaten Jayawijaya.
“Contohnya sudah ada, ada penumpang dari Jayapura, saat diRapid di Sentani dia Non Reaktif, tapi saat Rapid ulang di Wamena dia Reaktif, sehingga Rapid Test di Jayapura itu bisa dicurigai dan itu mungkin jual beli saja,” kata Befa Yigibalom, Selasa (14/7) usai kegiatan Evaluasi bersama Pemerintah Jayawijaya dan Forkopimda di ruang rapat Kantor Otonom Weneule Huby Wamena.
Menurutnya, sesuai pakar kesehatan, pengambilan Rapid Test harus diambil darahnya di Lengan bukan diujung jari seseorang.
Dalam kesempatan itu juga, Befa juga menilai kurang konsistennya aviasi penerbangan dalam mengikuti dan menerapkan prosedur penanganan Covid-19 yang telah diterapkan oleh Pemerintah.
“Misalnya apa, dia tidak periksa surat dari penumpang yang ingin berangkat tetapi dinaikan, dia tidak semprot pesawat saat penumpang naik dan turun,” kata Befa.
Befa juga mengakui, pemerintah Kabupaten Yalimo tidak proaktif melakukan pengawasan terutama untuk jalan darat dari Jayapura ke Yalimo, sehingga lalu lintas jalan darat ke Wilayah Pegunungan Tengah sangat ramai.
Terkait hal ini, Befa mengakui, akan ada rapat dan Evaluasi menyeluruh untuk membicarakan terkait pembukaan penerbangan pesawat penumpang ke Wamena dan juga aktifitas jalan darat dari Jayapura ke Kabupaten Yalimo.
“Kita evaluasi tentang pembukaan ini, kemungkinan bisa tutup, kemungkinan bisa lebih perkecil atau dibuka lagi,” kata Befa.
Langkah lain yang akan diambil Asosiasi Bupati dan Pemerintah Jayawijaya ialah dengan menempatkan tenaga Kesehatan di Bandara Sentani guna melakukan pengambilan Rapid Test bagi penumpang tujuan Wamena.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Jayawijaya mengakui, kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya kembali bertambah 1 orang, sehingga pasien Covid-19 yang dirawat di ruang Isolasi berjumlah 7 orang.
Menurutnya, 7 pasien yang dirawat di ruang Isolasi merupakan semua penumpang yang datang menggunakan pesawat dari Jayapura.
“Semua dari penumpang yang menambah kasus baru di Jayawijaya itu semua akses dari Bandara,” kata Bupati Banua.
Menurut Bupati Banua, karena pasien Covid-19 ini berasal dari penumpang tujuan Jayapura – Wamena, maka dirinya berharap agar Crew Aviasi penerbangan penumpang juga harus hati-hati, karena dalam penerbangan tentunya akan terjadi kontak dengan setiap penumpang.
Namun kami telah berupaya mencari setiap penumpang yang saat itu bersama-sama dengan Penumpang yang terkonfirmasi Covid-19.
Kata Banua, Upaya Tracking tetap dilakukan Tim Covid-19 bersama Dandim dan Kapolres dengan menerapkan Steril Daerah, dan akan melibatkan tenaga Kesehatan dan juga akan melakukan Rapid Test perwilayah.
(Ema)
Apa komentar anda ?